
Keterangan Gambar : Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti memukul gong penanda dimulainya Festival Jolen Somongari, Selasa (5/9/2023) di Balai Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.* (foto: iramafm)
WARISAN BUDAYA TAK BENDA INDONESIA FESTIVAL JOLEN SOMONGARI PURWOREJO KEMBALI DIGELAR
Kontributor: LPPL Radio Irama FM Kab. Purworejo Jateng, Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id – Purworejo: Setelah beberapa tahun lalu tidak dilaksanakan akibat pandemi Covid-19, Festival Jolen Somongari di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo kembali digelar tahun 2023. Festival Jolen Somongari merupakan tradisi sedekah bumi yang turun - temurun yang hingga kini masih terselenggara. Festival ini mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2016 sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Festival Jolen Somongari 2023 dibuka Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, ditandai tabuh gong bende Kiai Guno. Kegiatan dipusatkan di area Pesarean Kedono Kedini dan Balai Desa Somongari, Selasa (05/09/2023).
Dalam sambutannya Yuli Hastuti mengucapkan terimakasih kepada seluruh komponen masyarakat yang terlibat acara tersebut. Juga mengapresiasi atas konsistennya gelaran Festival Jolen sehingga menjadi event ikonik Kabupaten Purworejo.
"Saya berharap tradisi seperti ini dapat dikemas dan dikelola sedemikian rupa, sehingga menjadi potensi daya tarik wisata unggulan. Terlebih dengan adanya beberapa proyek strategis nasional seperti Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Badan Otorita Borobudur, dan Bendungan Bener, yang tentunya menjadi peluang untuk menggali dan mengembangkan potensi yang kita miliki," harapnya.
Sementara itu panitia Festival Jolen Somongari 2023 Hary Yudistira menjelaskan, acara diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi yang melimpah. Seperti durian, manggis, kelapa, empon - empon, palawija dan hasil bumi lainnya.
“Event ini juga bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal dan budaya bangsa selain itu sebagai ajang promosi desa wisata Somongari," jelas Hary.
Hary yang juga sebagai Ketua Pengelola Desa Wisata Somongari lebih lanjut mengatakan, Jolen berasal dari kata Ojo Kelalen. Artinya, kita tidak boleh lupa atau harus selalu ingat dengan Sang Pencipta. Implementasinya dengan merawat bumi secara baik, agar anak cucu kita ikut menikmati hasil bumi yang kita nikmati sekarang.
Event dimulai dari tanggal 4 September 2023 melibatkan seluruh warga Desa Somongari di 23 RT dan 5 dusun bersatu padu, bergotong royong membuat 43 jolen yang berbentuk piramida. Isinya masing –masing satu paket tumpeng beserta aneka sayuran, gorengan, pisang, jadah, ayam panggang.
Kemudian pada acara puncak 5 September 2023, jolen tersebut diperebutkan oleh pengunjung setelah melalui kirab yang menempuh jarak 2,5 km dengan berjalan kaki. Selanjutnya rangkaian acara ditutup dengan budaya tari langen tayub hingga tengah malam.
Tampak hadir ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setyabudi, Dandim 0708 Letkol (Inf) Yohanes Heru Wibowo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wasit Diono, Kepala Dinkominfostasandi Yudhie Agung Prihatno, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Hadi Sadsila, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Hariyono, dan Forkopimcam Kaligesing.* (iramafm)
Facebook Comments