SUMUR DALAM, SOLUSI CERDAS ATASI ZONA MERAH KEKERINGAN DI SRAGEN

Keterangan Gambar : Suasana kering kerontang melatarbelakangi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menyapa warganya usai meresmikan sumur dalam di kawasan zona merah kekeringan di Kabupaten Sragen, Selasa (26/9/2023) lalu.* (foto: buanaasrifm)


Kontributor: LPPL Radio Buana Asri FM Kab. Sragen Jateng, Editor: Rita Zoelkarnaen

indonesiapersada.id – Sragen, Jateng: Kawasan zona merah kekeringan di Kabupaten Sragen Jawa Tengah saat ini sudah teratasi. Meliputi Kecamatan Gesi, Kecamatan Mondokan dan Kecamatan Sumberlawang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen telah melakukan langkah cerdas dengan membangun 13 sumur dalam, memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Lokasi pembangunan kawasan zona merah kekeringan wilayah Sragen bagian utara Bengawan Solo.

Laporan LPPL Buana Asri FM Bupati Sragen kepada redaksi www.indonesiapersada.id, Rabu (27/9/2023) menyebutkan, dengan telah berfungsinya sumur dalam tersebut, warga di kawasan zona merah kekeringan tersebut tidak perlu lagi dilakukan dropping air bersih. Sebelumnya, warga di tiga kecamatan tersebut mendapatkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen.

“Dengan berfungsinya 13 sumur dalam ini, maka kebutuhan air bersih warga di tiga kecamatan yang masuk zona merah kekeringan dapat terpenuhi. Tidak perlu lagi ada dropping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” terang Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai meresmikan pemanfaatan 13 sumur dalam tersebut, Selasa (26/9/2023) lalu.

Kusdinar menambahkan, di peta wilayah kekeringan Sragen, jumlah desa yang masuk zona merah sudah berkurang. Terutama di Kecamatan Tangen dan Kecamatan Jenar karena sudah masuk jaringan pipa PDAM.

“Sedangkan zona yang belum terjangkau jaringan PDAM maka kita buatkan sumur dalam,” tambah Kusdinar.

Biaya pembangunan sumur dalam per lokasi sebesar Rp 25 juta sehingga total dana CSR yang dialokasikan senilai Rp 325 juta. Hal tersebut seperti dijelaskan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Kabupaten Sragen, Aris Wahyudi, setelah mengikuti peresmian.

“Ada sejumlah perusahaan baik swasta maupun milik Pemerintah, organisasi, dan pihak lain yang ikut membiayai pembangunan sumur dalam tersebut,” kata Aris.

Pembangunan sumur dalam akan terus berlanjut dan direncanakan tidak hanya berhenti di 13 lokasi. Lanjut Aris, pihaknya ditarget oleh Bupati bahwa tahun ini bisa membangun 25 lokasi sumur dalam. Dari 13 lokasi yang sudah dibangun, delapan sumur berada di wilayah Kecamatan Gesi, satu sumur di Kecamatan Mondokan, dan empat sumur berlokasi di Sumberlawang.

Delapan sumur dalam di Kecamatan Gesi yang diresmikan Bupati Sragen meliputi, empat di Desa Srawung untuk warga di Dukuh Padas RT 11 dan RT 12 serta warga Dukuh Salam RT 8 dan RT 9. Kemudian satu sumur dalam di Dukuh Grengseng RT 3 Desa Poleng, dua sumur dalam di Desa Slendro untuk warga di Dukuh Slendro RT 4 dan Dukuh Kepundung RT 8. Dan satu sumur dalam untuk warga Dukuh Gesi RT 4 Desa Gesi.* (buanaasrifm)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor