PURWOREJO RAIH ANUGERAH PARAHITA EKAPRAYA KATEGORI NINDYA DARI KEMENTERIAN PPPA

Keterangan Gambar : Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Selasa (19/12/2023).


Kontributor : Irama FM
Editor : Rizma Erina

indonesiapersada.id - Kabupaten Purworejo, Jateng : Kabupaten Purworejo meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Selasa (19/12/2023). Bertempat di Grand Studio Metro TV Jakarta, penghargaan diserahkan Menteri PPPA Bintang Puspayoga kepada Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH.

Kepada Reporter Irama FM, Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti mengatakan dengan perolehan penghargaan ini Purworejo dinilai telah berhasil dalam penguatan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan hak perempuan secara berkesinambungan. Yakni, melalui pengintegrasian isu gender dalam berbagai bidang pembangunan.

"Dengan diraihnya penghargaan ini diharapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) benar-benar unggul. Di Purworejo sendiri, SDM pada sejumlah jabatan di Purworejo, terutama pejabat eselon dua dan tiga telah banyak diduduki oleh perempuan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Kabupaten Purworejo menjadi satu dari 49 pemerintah kabupaten/kota yang menerima penghargaan APE Kategori Nindya. Sebelumnya, Purworejo juga pernah meraih penghargaan APE pada tahun 2018 dan 2020. Penghargaan APE tahun 2022 ini terdiri dari lima kategori, yakni Kategori Pratama, Madya, Nindya, Utama dan Mentor. Penilaian dilakukan setiap tahun, namun hanya setiap dua tahun sekali penganugerahan ini dilakukan, dan tahun ini merupakan periode penilaian 2021-2022.

" Penghargaan APE merupakan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Yakni, atas komitmennya dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak." ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Purworejo Sukmo Widi Harwanto SH MM menjelaskan, dalam penilaian yang dilakukan pada bulan November lalu, banyak disoroti terkait inovasi di OPD. Apakah inovasi yang dilakukan telah berbasis gender atau menggunakan data gender.  

"Purworejo telah melakukan 57 inovasi dan 10 diantaranya merupakan inovasi murni yang sudah berbasis data pilah gender. Untuk perencanaan, sudah adanya analisis gender di dalam dokumen perencanaan dan penganggaran," terang Sukmo.

Sementara itu, Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, perempuan merupakan aset bangsa yang dapat berkontribusi dalam peningkatan produktifitas dan nilai tambah bagi negara jika perempuan berdaya dan berkualitas. Namun, dari data yang ada masih terdapat perempuan Indonesia diberbagai tingkatan wilayah yang belum bisa berpartisipasi, memperoleh akses dan mengambil peran dalam pengambilan keputusan serta belum dapat menikmati hasil pembangunan yang dilakukan secara setara dengan laki-laki. Menurutnya, dalam mengupayakan kesetaraan bagi perempuan, maka peran pentahelix, seluruh pihak sangat dibutuhkan. Karena masing-masing kita memiliki peran penting dan strategis.

"Untuk itu, akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan bagi perempuan Indonesia harus kita buka selebar-lebarnya dan kita capai setinggi-tingginya. Kebijakan, program dan kegiatan yang diskriminatif sudah saatnya kita hapuskan," tegasnya.

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor