PENGUKUHAN RELAWAN MODERASI BERAGAMA, INDONESIA HARUS DIJAGA BERSAMA

Keterangan Gambar : Pengukuhan Relawan Moderasi Beragama Kota  Mataram, Nusa Tenggara Barat. (foto : Diskominfo Mataram)


Kontributor : LPPL Radio Suara Kota Mataram
Editor : Edo Santiago


indonesiapersada.id - Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat : 
Indonesia merupakan negara yang ditakdirkan dengan keberagaman, perbedaan serta kemajemukan, baik secara suku, agama dan latar budaya. Oleh sebab itu dibutuhkan seorang pemimpin yang kuat di atas negeri ini, sebab pemimpin yang kuat akan menjadikan perbedaan tersebut menjadi kekayaan dan kekuatan. Itulah yang sampaikan Menteri Agama Republik Indonesia, H. Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara pengukuhan Relawan Moderasi Beragama (Relasi) dan Deklarasi Pemilu Damai di  Lapangan  Sangkareang,  Kota  Mataram,  pada  Selasa (26/12/2023) yang bertajuk “Umat Rukun Negara Makmur” di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa  Tenggara  Barat. 

“Indonesia adalah negeri yang majemuk diperlukan kepemimpinan yang kuat atas negeri yang mejemuk, Indonesia ini ditakdirkan dengan keragaman, takdir perbedaan baik beda secara suku, agama, latar budaya dan perbedaan lainnya. Namun begitu, perbedaan yang dimiliki Indonesia ini justru selama ini menjadi kekuatan dan berhasil memerdekakan negara yang kita cintai ini. Karena kepemimpinan yang kuat  akan  menjamin  segala  perbedaan  yang  dimiliki  indonesia  tetap  menjadi  kekayaan  sekaligus kekuatan. Tegas Gus Yaqut -demikian sapaan akrabnya- dalam sambutannya.

Demikian seperti dilaporkan Reporter LPPL Radio Suara Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam program siaran berita serentak berjejaring Berita Indonesia Live (BILive) edisi Rabu (27/12/2023) yang diampu oleh INDONESIAPERSADA.ID.

Menurut Gus Yaqut, saat ini Indonesia sedang berada pada kondisi yang sulit. Sebab ada kelompok yang mengklaim sebagai pemegang otoritas keagamaan, otoritas kebenaran hanya milik kelompoknya, serta terdapat juga situasi penghormatan terhadap budaya–budaya lokal yang sudah mulai luntur. 

Menteri Agama berharap para Relasi ini dapat selalu berada di tengah-tengah, untuk menjadi jembatan semua persoalan dan situasi yang ada. “Nah para relawan moderasi ini saya harapkan berada di tengah-tengah, untuk menjembatani semua situasi yang ekstrim antara yang sangat liberal dan yang sangat fanatis serta memoderasi mereka yang merasamemiliki otoritas atas kebenaran dan mulai melunturkan penghormatan terhadap budaya lokal," pungkasnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Fathurrahman, bahwa peran Relasi ini merupakan langkah konkrit untuk menjaga keamanan menjelang pesta demokrasi atau pemilu. “Relawan moderasi ini akan menjalankan tugas mulia, di desa dan kelurahan di seluruh NTB, dan kita juga bersama sama akan menyaksikan deklarasi pemilu damai. Ini adalah langkah untuk menjaga ketenangan dan kemanan dalam proses demokrasi,” ujar H. Fathurrahman.

Menurutnya, dalam situasi politik dan sosial pesta demokrasi yang damai serta bermartabat, hal yang sangat penting dipahami adalah bahwa perbedaan pandangan politik jangan sampai merusak kerukunan. Untuk itu, Pj. Sekda mengajak seluruh masyarakat NTB untuk tetap mejaga keamanan dan kedamaian selama proses pemilu, sehingga NTB dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

“Dalam situasi politik dan sosial, pesta demokrasi yang damai bermartabat, penting bagi kita untuk memahami bahwa perbedaan pandangan politik tidak boleh merusak kerukunan yang telah kita bangun bersama, saya mengajak seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk mendukung dan ikut serta dalam pemilu yang aman, damai dan harmonis, sehingga dapat menjadikan daerah kita contoh bagi daerah lain di Indonesia,” tutupnya.
 
Sebelumnya, pada acara yang dihadiri oleh Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana tersebut, sebanyak 2.302 orang Relawan Moderasi Beragama (Relasi) dari seluruh kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat dikukuhkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, H Zamroni Aziz. 

Nantinya, para Relasi ini akan bergerak bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, TNI dan Polri yang ada di desa dan kelurahan untuk menjaga keharmonisan, menjaga keamanan, dan menciptakan suasana keakraban  ditengah-tengah  masyarakat,  sehingga  tercipta  kemanan  dan  kenyaman  dengan  baik  di Provinsi NTB.

Acara yang dihadiri Kapolda NTB, Kejati NTB, Anggota DPR RI Komisi VIII Dapil Pulau Lombok dan unsur Forkopimda kabupaten/kota se-NTB, Ketua KPU, Ketua Bawaslu dan Bawaslu se-NTB, para akademisi, tokoh agama tokoh serta masyarakat lintas agama tersebut, dilanjutkan dengan pembacaan dekralasi pemilu damai yang dipimpin oleh Ketua Bawaslu NTB, Itratip. 

 

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor