Dalam kesempatan itu, Ia menyampaikan bahwa selama ini pemerintah daerah telah melaksanakan pembangunan dan pembenahan jalan yang rusak. Selain fokus pada perbaikan jalan yang rusak, Pemkab Wonosobo juga akan merevitalisasi jalan-jalan yang memiliki akses ke sentra pertanian dan jalur wisata. Hal ini dilakukan karena kedua sektor tersebut menjadi pilar penting dalam mendorong kemajuan ekonomi daerah.
Dikatakan Bupati, perbaikan akses jalan ke sentra pertanian akan mempermudah para petani dalam mengangkut hasil panen mereka. Begitu juga untuk jalur wisata, di mana jalan yang bagus akan memudahkan akses wisatawan menuju tempat tujuan yang ingin dikunjungi, sehingga mereka merasa lebih nyaman.
“Dengan pendekatan yang sabar dan melalui proses yang terencana, perbaikan jalan akan dilakukan secara bertahap, memastikan setiap wilayah mendapatkan perbaikan yang diperlukan. Pada intinya, pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan solusi nyata atas masalah infrastruktur jalan. Meskipun membutuhkan waktu dan proses bertahap, pemerintah berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari,” tambahnya.
Afif juga mengungkapkan bahwa Pemkab Wonosobo pada 2025 akan memperoleh dana hibah dari World Bank untuk percepatan pembangunan infrastruktur di daerah.
Menurutnya, jalan di Kabupaten Wonosobo mempunyai tantangan tersendiri mengingat kontur wilayah yang tidak rata, ditambah curah hujan yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi struktur jalan. Tuntutan masyarakat yang ingin serba cepat, bupati menekankan, pemerintah harus dapat menyesuaikan ritme irama masyarakat dengan cara merespon cepat.
"Kita harapkan masyarakat akan puas terlayani dengan baik. Pemerintah akan melakukan yang terbaik semua tersusun dengan program yang rapi, mudahan-mudahan ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat," tandasnya.
Demikian seperti dilaporkan Reporter LPPL Radio Pesona FM Wonosobo, dalam program siaran berita serentak berjejaring Berita Indonesia Live (BI Live) edisi Selasa (18/6/2024) yang diampu oleh INDONESIAPERSADA.ID.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo Nurudin Ardiyanto menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan solusi bagi perbaikan infrastruktur jalan. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program perbaikan jalan ini dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebutuhan masyarakat terkait jalan rusak dapat segera teratasi. Dengan pembentukan Tim Reaksi Cepat, kami berharap proses perbaikan dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Melalui sinergi dan kerjasama, kita bersama-sama membangun Wonosobo, menjadikan jalan-jalan di Wonosobo lebih baik dan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan. Melalui kegiatan Kick Off ini, mari kita bersama-sama menyukseskan program perbaikan jalan, sehingga Dalane Maer Wonosobo Moncer tidak hanya sekadar slogan, tetapi menjadi kenyataan yang dapat dinikmati oleh seluruh warga Wonosobo,” pintanya.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggelontorkan dana 111 miliar rupiah untuk pengerjaan penanganan jalan di tahun 2024 dari berbagai sumber. Pengerjaan ruas jalan Kejiwan-Kuripan, Kecamatan Watumalang menjadi tanda dimulainya pengerjaan proyek jalan di Kabupaten Wonosobo tahun ini.
"Anggaran tahun 2024 untuk jalan sekitar 111 miliar rupiah, yang terdiri dari 3 komponen yaitu dana alokasi khusus (DAK) 25 miliar rupiah, bantuan keuangan 55 miliar rupiah, dan sisanya dari APBD kabupaten," terangnya.
“Ada sebanyak 121 paket kegiatan dikerjakan tahun ini yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Volume panjangnya, menangani sekitar 16,6 kilometer yang bersumber dari DAK, dan yang lain tentunya dengan asumsi perkiraan kita di angka 2 miliar itu satu kilometer jalan tertangani," ujarnya.
Kadis Adin menjelaskan, dengan ketersediaan anggaran saat ini tentunya belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan masyarakat. Maka dari itu pihaknya akan melakukannya secara efisien dan efektif sesuai ketentuan teknis yang ada.
Tambah Adin, ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pembangunan jalan, mulai dari perencanaan hingga pengadaan barang dan jasa. Proses pengerjaan jalan tahun ini mundur satu bulan bila dibandingkan tahun lalu. Hal ini dikarenakan regulasi baru mengenai pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sistem e-katalog, sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan.
Terkait kegiatan pemeliharaan rutin jalan di Kabupaten Wonosobo ia katakan, dilakukan setiap saat. Bahkan tahun ini sejak awal tahun terus dilakukan di titik-titik ruas jalan yang rusak dengan pengerjaan dilakukan prioritas pada titik-titik yang sangat darurat.
"Insyallah, tim reaksi cepat kami ada 50 orang dibagi 5 wilayah di Kabupaten Wonosobo yang setiap hari bekerja di lapangan. Ada 2 tim pemeliharaan rutin pengaspalan jalan yang setiap hari bekerja. Harapannya kemantapan jalan bisa terawat, Sesarengan Mbangun Wonosobo, Dalane Maer Wonosobo Moncer bukan hanya sekedar slogan, tetapi menjadi sebuah gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun Wonosobo yang lebih baik,” pungkasnya.
Facebook Comments