MUBA LIGAT, GERAKAN BANTU MAKANAN DAN SEMBAKO WARGA ISOMAN

Keterangan Gambar : Camat Bayung Lencir, M. Imron, bersama Forkompimcam setempat, dengan Gerakan Bayung Lencir Peduli Warga Terdekat (BayLen LiGaT), membagikan makanan untuk warga Desa Suka Jaya yang tengah menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.* (foto: gemarandik for IP)


Editor: Rita Zoelkarnaen
Kontributor: LPPL Radio Gema Randik FM Kab. Musi Banyuasin Sumatera Selatan
 

indonesiapersada.id – Musi Banyuasin: Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia semakin meluas. Penambahan lonjakan kasus yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 dari hari ke hari nampak jelas meningkat terhitung pertengahan Juni hingga memasuki bulan Juli 2021. Tertinggi adalah Rabu, 7 Juli 2021 dengan penambahan 34.379 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Mengingat fasilitas yang terbatas, layanan kesehatan di rumah sakit kini difokuskan untuk perawatan pasien Covid-19 dengan gejala berat dan sedang. Sementara banyak pasien Covid-19 lainnya, yang mengalami gejala ringan ataupun tanpa gejala diarahkan menjalani isolasi.

Proses isolasi  mandiri (isoman) dilakukan di fasilitas milik pemerintah, tak menutup kemungkinan  di rumah masing - masing pasien yang sedang positif Covid-19. Di Musi Banyuasin, isoman bahkan sudah muncul dari kesadaran warga desa. Ketika Kemenkes merilis platform telemedicine untuk pasien covid19 pada Rabu, 6 Juli 2921, di sejumlah desa di Bayung Lencir sudah menerapkan Baylen Ligat.

Baylen Ligat adalah sebuah kearifan lokal yang subur di warga sekitar untuk membantu kelangsungan hidup pasien isoman dengan suplai makan. Camat Bayung Lencir, M. Imron, M.Si bersama Forkopimcam ikut mendukung dengan melibatkan pihak swasta untuk menopang Baylen Ligat bagi warga isoman ini.

"Ini gerakan warga untuk membantu warga sekitar. Sekaligus bukti kepekaan dan kepedulian sosial masyarakat Muba, khususnya Bayung Lencir terus tumbuh seiring pageblug Covid-19. Modal sosial ini yang kita support. Sebagai wakil pemerintah kita sarankan para Kepala Desa untuk memperkuat gerakan warga secara administratif. Lalu desa melakukan musyawarah desa (musdes)," terang Imron, Jumat (9/7/2021).

Salah satu desa akhirnya menyelesaikan musdes yakni Desa Suka Jaya, Kamis (8/7/2021).

"Praktis, Ligat dan gerak cepat. Hasil rapat, pertama adanya tempat memasak yang dipusatkan di rumah RT setempat. Kedua, secara bergiliran dalam sehari dua kepala keluarga bertanggung jawab  memasak bagi pasien isoman. Ketiga, pengantaran makanan dilakukan oleh RT , Pemdes dan nakes sekaligus mengecek kondisi kesehatan warga isoman. Terakhir, warga secara swadaya memberikan bahan mentah bagi yang mampu. Warga yang tak  mampu berpartisipasi ikut memasak di rumah RT," beber Imron.

Sebelumnya, Kamis (8/7/2021), Bupati Muba Dr. H. Dodi Reza Alex Noerdin telah mempopulerkan isoman care bertajuk Gerakan Muba Peduli Warga Terdekat (MUBA LiGaT) yang secara  Ligat, dalam bahasa Sekayu berarti lincah, ini diyakini ampuh menopang pasien isoman. Gerakan Ligat isoman care ini sekaligus menepis kegundahan  masyarakat yang terdampak virus Covid-19 yang  seolah dikucilkan dan tidak diperhatikan oleh masyarakat disekitarnya.

"Gerakan Muba Peduli Warga Terdekat (MUBA LiGaT) ini adalah treatment untuk menciptakan rasa kepedulian dan partisipasi masyarakat yang terdampak virus Covid-19. Harapannya, warga yang terdampak virus Covid-19 ini merasa tidak sendiri dalam menghadapi musibah yang dihadapi,” terang Dodi Reza.

Lebih lanjut Dodi Reza menjelaskan, gerakan MUBA LiGaT ini menyasar mereka yang menjalani isoman, suspect Covid-19 atau pasca  perawatan di rumah sakit yang harus menjalani isoman di rumah selama 14 hari. Prakteknya adalah, tetangga sekitar bergantian mengantarkan masakan pagi, siang dan malam yang diawali dengan musyawarah tingkat RT. Pemerintah, ormas dan masyarakat hadir dengan memberikan sembako ke rumah yang ditunjuk, secara swadaya memberikan makanan sesuai hasil musyawarah.

Menurut Kadinkes Muba dr Azmi Dariusmansyah, MARS, proses pengantaran makanan pun dilakukan oleh tetangga  dikawal oleh pemerintah setempat, tenaga kesehatan, Babinsa dan Babinkamtibmas. Upaya ini sinergi dengan gerakan Kapolda Sumsel “Serbu Kampung Covid-19”. Azmi menyebutkan, Kecamatan Bayung Lencir selama ini sudah melakukan upaya ini. Dirinya mendorong agar kepekaan sosial yang tumbuh mandiri di masyarakat dibuat  masif serta  dalam bentuk program atau gerakan.

"Seluruh stakeholder mendukung. Alhamdulillah dalam waktu seminggu Kecamatan Bayung Lencir mampu menyikapi, status zona kuning ini diharapkan membaik hingga hijau. Untuk Bayung Lencir dan semua wilayah lain," kata Azmi.

Pantauan di Desa Suka Jaya, Jumat (9/7/2021) siang, tampak Camat Bayung Lencir dan Forkopimcam mengawal pelaksanaan Ligat Isoman Care yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Pada Baylen Ligat ini kami membantu meringankan beban warga yang menjalani isolasi mandiri, mendukung kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri. Sebagai pamong, kami terus mendorong swadaya masyarakat, sekaligus menyediakan bantuan pemerintah dan pihak lain. Masyarakat kita terbukti kuat, peduli dan mau terlibat. Mereka mulai sadar tidak menjauhi dan mengucilkan warga yang terdampak Covid-19. Ini yang selalu kita dorong bersama," pungkas Imron.* (gemarandik for IP)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor