
Keterangan Gambar : Asap tebal akibat karhutla yang hanya berjarak sekitar dua mil dari Bandara Syamsudin Noor mengganggu jadwal penerbangan dari dan ke Kalimantan Selatan.* (foto: bnpb)
KARHUTLA DUA MIL DARI BANDARA SYAMSUDIN NOOR, GANGGU JADWAL PENERBANGAN DI KALSEL
Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id - Banjarbaru: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos, MM, kembali turun gunung mendukung upaya Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pada Kamis (21/9/2023) Suharyanto hadir di Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk melihat langsung bagaimana kondisi lapangan. Sekaligus memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Karhutla dengan Gubernur Sahbirin Noor beserta seluruh jajaran Forkopimda.
Setibanya di Bandara Syamsudin Noor, Suharyanto langsung mengajak Danrem 101 Antasari, Brigjen TNI Ari Aryanto dan Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian Djajadi terbang lagi menggunakan helikopter BNPB untuk melihat kondisi karhutla yang kian membara. Dalam peninjauan udara yang dilakukan selama kurang lebih 45 menit itu, Suharyanto melihat langsung beberapa titik - titik api yang masih membakar lahan di tiga wilayah yakni Banjar, Banjar Baru dan Tanah Laut.
Lokasi titik api ini diketahui tak jauh dari area Bandara Syamsudin Noor. Bahkan menurut alat navigasi altimeter helikopter, jarak titik api ini tidak kurang dari dua mil saja dari bandara. Api - api yang berada di ring satu Bandara inilah yang kemudian menjadi biang pengganggu lalu lintas penerbangan beberapa hari yang lalu.
“Informasi dari Danlanud asap ini sudah menghambat jadwal penerbangan. Bandara di Banjarbaru ini dekat dengan tempat kebakaran hutan dan lahan gambut,” jelas Suharyanto sebagaimana release BNPB kepada media, Jum’at (22/9/2023) siang ini.
Usai melakukan peninjauan, Kepala BNPB meluncur ke Kantor Gubernur Kalimantan Selatan untuk memimpin rapat koordinasi. Melalui rapat itu, Suharyanto mengatakan bahwa Pemerintah Pusat menaruh perhatian tinggi untuk Kalimantan Selatan. Sebab Bumi Lambung Mangkurat merupakan satu dari enam wilayah provinsi lainnya yang memiliki lahan gambut dan menjadi prioritas karhutla. Adapun enam wilayah provinsi prioritas ini adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Karena di situ ada lahan gambut,” jelas Suharyanto.
Kalimantan Selatan sendiri sudah menjadi etape ketiga yang sudah didatangi Suharyanto, dari enam wilayah lain yang menjadi prioritas darurat karhutla sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Masih ada tiga wilayah lain yang juga harus mendapatkan perhatian esktra dari Pemerintah Pusat yaitu Jambi, Riau dan Kalimantan Tengah.
Kunjungan ke wilayah Kalimantan untuk penanganan karhutla ini juga dilakukan Suharyanto sehari sebelumnya, yaitu di Kalimantan Barat pada Rabu (20/9). Adapun rangkaian kunjungan ke daerah lain untuk urusan karhutla yang melanda wilayah berlahan gambut sebelumnya telah dilakukan Suharyanto di Sumatera Selatan.
“Kemarin kami ke Kalbar. Sebelumnya juga Sumsel,” kata Suharyanto.
Kehadiran Suharyanto di Kalimantan Selatan untuk mendukung penanganan karhutla ini merupakan kali keduanya. Sebelumnya, mantan Pangdam V Brawijaya itu telah hadir di Kalimantan Selatan pada 23 Juli 2023 lalu, ketika kasus kejadian karhutla masih rendah.* (rit’z)
Facebook Comments