GANJAR PUJI CARA WARGA BREBES GOTONG ROYONG ATASI STUNTING

Keterangan Gambar : Istri Gubernur Jateng, Siti Atikoh, tampak memangku gadis kecil saat mendampingi sang suami Ganjar Pranowo berkunjung ke Kabupaten Brebes monitoring penanganan stunting.* (foto: istimewa)


indonesiapersada.id – Brebes: Posyandu Melati Desa Ciampel Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes punya cara unik untuk penanganan stunting. Tak hanya menunggu anggaran dari pemerintah, warga setempat bergotong royong untuk menangani persoalan stunting di desanya. Cara itu menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat kunjungan ke Brebes bersama istrinya Siti Atikoh, Kamis (10/8/2023).

Salah satu kader Posyandu Melati, Tri Ubaya mengatakan di desanya memang sudah ada anggaran Dana Desa untuk penanganan stunting. Namun pihaknya tidak ingin terus mengandalkan satu sumber itu sehingga masyarakan bersama - sama bergerak untuk gotong royong membantu. Program tersebut pun berhasil dalam penanganan stunting di desanya dan saat ini jumlah stunting di desanya tinggal tiga anak.

Sementara itu, Ganjar mengacungi jempol program gotong royong dalam rangka penanganan stunting tersebut. Menurutnya, cara itu menarik dan patut ditiru. Ganjar juga mendorong kegiatan posyandu sebagai garda terdepan dalam penurunan angka stunting. Kader Posyandu harus menjadi tempat bertanya, konseling dan terus memastikan kondisi kesehatan ibu hamil.

“Saya meminta semua pihak peduli pada persoalan ini,” ujar Ganjar.

Dalam kunjungannya ke Brebes, Ganjar juga mendatangi Desa Tengki Kecamatan Brebes. Ia memberikan kejutan kepada salah satu warganya yang sedang merehab rumah. Susi, salah satu warga Desa Tengki, menerima langsung bantuan rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dari Ganjar Pranowo.

“Saya sangat bahagia dan terbantu, karena rumah yang saya tinggali selain tidak layak juga kami tinggali bersama tiga Kepala Keluarga. Sehari – hari kami berbagi tempat yang kecil ini dengan dua keluarga saya yang lain,” kata Susi sumringah.

Ganjar bersama istri juga memberikan bantuan rehab RTLH kepada warga lain. Sebanyak 563 rumah tidak layak huni mendapat bantuan dari Ganjar, beserta bantuan paket sembako, jambanisasi, dan sejumlah bantuan lainnya. Bantuan itu dihimpun dari berbagai instansi antara lain Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jateng, BAZNAS Jateng, Korpri, RSUD dan Bulog.

Untuk program rehab RTLH, sepanjang tahun 2016 hingga 2022, sebanyak 1.269.056 unit rumah tidak layak huni (RTLH) telah direhabilitasi menjadi Rumah Sehat Layak Huni (RSLH). Pada tahun 2013 jumlah RTLH di Jateng sebanyak 1,68 juta unit. Jumlah tersebut berkurang drastis pada akhir Desember 2022 menjadi tinggal 640.838 unit saja. Kemudian pada tahun 2023 ini, Pemprov Jateng menambahkan bantuan RTLH menjadi 15.000 unit dengan nilai bantuan Rp 20 juta per unit. Rehab 15.000 unit ditargetkan tuntas pada semester pertama 2023.*(rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor