
Keterangan Gambar : Ganjar Pranowo dalam sebuah kesempatan berdialog langsung dengan warga di Temanggung Jawa Tengah. Jum’at (28/7/2023) Gubernur Jateng yang juga Ketua Umum INDONESIAPERSADA.ID tersebut menyapa warganya di dua tempat sekaligus. Pertama di Kecamatan Bansari dengan petani tembakau, kedua di Kecamatan Muncar dengan petani kopi.*(foto: kominfo jateng)
GANJAR PRANOWO: PERTANIAN RAKYAT HARUS TERSENTUH TEKNOLOGI
indonesiapersada.id – Semarang: Menjawab kegundahan pertanian tidak menarik minat generasi muda, Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (INDONESIAPERSADA.ID) yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memiliki jawaban yang sangat masuk akal. Saatnya sekarang cara bertani tradisional dengan sabit dan cangkul, harus dikawinkan dengan teknologi seperti traktor dan kutivator.
Pendapat Ganjar tersebut disampaikan di depan para petani tembakau Temanggung, seperti dikutip dari unggahan kanal Youtube pribadinya hari ini (Minggu, 30/7/2023). Ide modernisasi pertanian itu pula yang acap kali ia minta agar diedukasikan kepada pendengar radio publik lokal (Lembaga Penyiaran Publik Lokal/LPPL) yang organisasinya ia pimpin.
Keluhan rendahnya minat anak muda turun gunung menjadi petani tersebut seperti yang diungkapkan Sugiono salah satu petani tembakau Temanggung Jawa Tengah saat berkesempatan berdialog dengan Ganjar Pranowo, Jum’at (28/7/2023) di Kecamatan Bansari Temanggung.
Tanpa sentuhan modernisasi maka pertanian di Indonesia akan menjadi pilihan pekerjaan terakhir bagi anak – anak muda. Padahal saat ini Indonesia mengalami bonus demografi, kondisi dimana tenaga kerja usia produktif melimpah, terutama anak – anak usia muda. Tanpa modernisasi pertanian, bonus demografi negara ini akan sia – sia karena anak – anak muda akan lebih memilih bekerja di pabrik karena merasa lebih mudah menghasilkan uang daripada bertani secara tradisional.
“Karena itulah Jawa Tengah gencar membangun sekolah – sekolah kejuruan dengan jurusan kekinian seperti energi terbarukan. Modernisasi pertanian, mekanisasi pertanian, ini saya sampaikan ke Bapak Presiden, Menteri Pertanian, juga KomisiIV DPR RI. Kalau memang kita mau meningkatkan produktifitas pertanian kita, mati kita temani petani. Misalnya, kalau kita tidak mampu menyediakan stok pupuk anorganik, ayo bisa kita dorong penggunaan pupuk organik. Sekarang ini saat yang tepat untuk teknologi masuk, pelatihan masuk, dan kita cek satu persatu komoditas unggulan kita, termasuk untuk komoditas ekspor,” terang Ganjar panjang lebar.*(rit’z)
Facebook Comments