GANJAR PRANOWO: PEJABAT PERLU SIDAK

Keterangan Gambar : Ganjar saat malam – malam sidak memastikan percepatan pengerjaan Jembatan Juwana Kabupaten Pati, pada Kamis (16/3/2023) malam sekitar pukul 22.25 WIB. Foto diambil dari arsip portal resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.(rit’z)


indonesiapersada.id – Semarang: Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (INDONESIAPERSADA.ID) yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kemarin (Jum’at, 28/7/2023) membagikan pengalamannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) selama menjadi Gubernur. Langkah yang perlu dilakukan pejabat publik agar tahu kondisi lapangan yang sebenarnya.

Mengutip akun Youtube Ganjar Pranowo, diawali tahun 2013 atas kasus lambatnya penanganan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jateng terkait data penerimaan dan pengaduan pendaftaran Pegawai Negeri Sipil (PNS). Itu aksi pertamanya sidak setelah menjabat sebagai Gubernur. Kemudian tahun 2014 menyajikan rekaman aksi sidak Ganjar yang paling fenomenal, penemuan praktek pungli di Jembatan Timbang Subah Kabupaten Batang.

“Sampean ngasih berapa?” tanya Ganjar pada seseorang yang terlihat seperti awak atau kru truk yang kedapatan masuk ke area kantor.

Si awak menjawab tidak tahu dan terlihat Ganjar memerintahkan para pegawai yang bertugas membuka semua laci. Hasilnya, ditemukan sejumlah amplop berisi uang yang ditengarai sebagai hasil pungli.

Selanjutnya tahun 2015, sidaknya menemukan manipulasi pembangunan jalan tanpa rangka penyangga pada proyek pengecoran jalan di Jalan Lingkar Wonogiri. Gubernur minta kontraktor membongkar dan melakukan pengecoran ulang sesuai ketentuan.

“Saya menemukan dua. Sampean fatal Mas ke saya. Saya minta dibongkar. Sing rugi rakyat e no,” ujar Ganjar seraya menepuk pundak pihak kontraktor.

Kemudian tahun 2016 memergoki pungli cek fisik kendaraan di Samsat Magelang. Pada tahun yang sama sidaknya juga menemukan lambatnya perbaikan jalan berlubang kategori jalan provinsi di Kabupaten Banjarnegara. Ganjar terlihat menegur petugas pengamat karena lalai atas lambatnya perbaikan jalan tersebut.

Berlanjut ke tahun 2017, sidak Ganjar menemukan bangunan Kantor Pelayanan Terpadu Pelabuhan Perikanan Batang rusak padahal belum diresmikan. Juga bangunan Pasar Wergu Kudus yang rusak dan tidak terawat padahal baru rampung dibangun. Pada tahun 2018 mendatangi penambangan pasir batu ilegal di Sungai Petung Desa Sojomerto Kabupaten Batang. Saat mengetahui kedatangan Gubernur, semua pekerja lari dan pintu – pintu dikunci.

Tak kalah seru pada 2019 kala Ganjar mengetahui calo yang mencatut namanya untuk memudahkan perijinan di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP) Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun itu, ia juga memecat PNS di lingkungan Pemprov Jateng yang ketahuan melakukan jual beli jabatan.

Tahun 2020 menemukan saluran pembuangan limbah pabrik mencemari Sungai Bengawan Solo. Dan saat Covid-19 mewabah tahun 2021, Ganjar mendapati pelanggaran protokol kesehatan di ruang isolasi RSUD Loekmonohadi Kudus. Berlanjut ke tahun 2022, saat sidak pembangunan SMAN Tawangmangu menemukan kualitas pembangunannya tidak rapi. Juga bangunan Puskesmas Jeruklegi Kabupaten Cilacap yang kualitasnya asal – asalan. Menegur kontraktor Jembatan Wonokerto Kabupaten Demak yang lambat mengerjakan proyek.

Terbaru tahun ini, 2023, melakukan sidak proyek Jembatan Juwana Kabupaten Pati, memastikan percepatan pengerjaannya bisa tepat waktu dan sesuai kualitas. Mengecek jalur alternatif Demak – Semarang yang tak kunjung diperbaiki. Dan yang terakhir di Semarang, menemukan kerusakan dan rendahnya kualitas bangunan saat olahraga lari di Stadion Jatidiri.*(rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor