
Keterangan Gambar : Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan (baju putih bertopi – red) saat berkunjung ke kebun Alpukat Roro milik H. Nuruzi, Kamis (22/7/2021) di Kabupaten Bangka Selatan.* (foto: inradio for IP)
ALPUKAT RORO, VARIETAS PREMIUM ASAL PULAU BANGKA
-
Dikutip dari Berita Indonesia Live Edisi: Jum’at (23/7/2021)
indonesiapersada.id - Jakarta: Tingginya permintaan buah alpukat yang berimbas pada tinggi pula harga beli di tingkat pasaran, membuat sejumlah masyarakat Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mulai berbondong – bonding menanam komoditi ini. Salah satunya adalah H. Nuruzi yang sedang mengembangkan komoditi alpukat premium yang bernama "alpukat roro".
Pengembangan komoditi tersebut dilakukan dilahan miliknya yang berlokasi di bawah Bukit Permis Desa Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan. Keunggulan alpukat roro meliputi buahnya enak, berlemak, gurih, lengket, tebal, tidak mengandung air dan manis. Seperti dilaporkan Reporter Elvianti dari LPPL IN RADIO Kepulauan Bangka Belitung di Program Berita Indonesia Live, Jum'at (23/7/2021).
“Ditambah bobotnya satu buah bisa mencapai 1,5 kilogram. Kemudian masa panen relatif singkat, tanaman umur sekitar 2,5 tahun sudah berbuah,” kata H. Nuruzi.
Hal itu memantik Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan, Kamis (22/7/2021) mengunjungi kebun pembibitan alpukat roro milik H. Nuruzi di Kabupaten Bangka Selatan. Kiprah H. Nuruzi tersebut selaras dengan salah satu prioritas program Pemprov Kepulauan Babel yang saat ini tengah fokus revitalisasi pada sektor pertanian.
Dalam kesempatan tersebut Erzaldi menanyakan tentang sertifikasi Alpukat Roro kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Juaidi. Sertifikasi penting guna menjamin kualitas produk pertanian untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NPT). Jika sudah tersertifiksi maka akan meningkatkan daya saing dan daya jual Alpukat Roro sebagai salah satu produk khas dan andalan Provinsi Kepulauan Babel.
“Sertifikasi saat ini masih berproses di Kementerian Pertanian,” tukas Juaidi singkat.* (inradio for IP)
Facebook Comments