
Keterangan Gambar : Prakiraan cuaca di seluruh Pulau Jawa tanggal 30 Desember 2022. Sejumlah titik waspada cuaca ekstrem.(foto: screenshoot zoom press con)
30 DESEMBER 2022 JABAR DAN JATENG WASPADA HUJAN EKSTREM
persadaindonesia.id – Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) minta warga masyarakat yang tinggal di wilayah Jawa Barat bagian Utara dan Jawa Tengah bagian Utara mewaspadai potensi datangnya hujan dengan intensitas ekstrim pada 30 Desember 2022. Hal ini disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam press conference Updating Informasi Perkembangan Cuaca Di Sejumlah Wilayah Indonesia Pada Periode Pergantian Tahun Baru, Kamis (29/12) siang.
Sedangkan secara umum di seluruh Indonesia, cuaca sedang hingga ekstrem meliputi hujan ekstrem, angin kencang, banjir rob dan gelombang tinggi. Kondisi ini harus diwaspadai karena berpotensi membahayakan pelayaran dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
“Untuk aktifitas bongkar muat kapal – kapal di pelabuhan, harap mematuhi operator pelabuhan,” kata Dwikorita.
Ratusan kapal laut saat ini juga terjebak di berbagai perairan di Indonesia akibat cuaca ekstrem tersebut, seperti di kawasan laut utara Jawa dan timur Kalimanan. Serta banyak yang memilih menunda untuk keberangkatan demi keselamatan pelayaran. Seperti di penyeberangan Merak – Bakauheni dan dermaga Ketapang – Gilimanuk.
Cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang juga mempengaruhi dan membahayakan aktifitas penerbangan. Seperti di kawasan udara di atas Selat Sunda. Peyebabnya awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50- 75% (OCNL/Occasional) Tanggal 30 Desember 2022 diprediksi terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Perairan barat Sumatera, Selat Sunda, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Laut Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Fenomena cuaca yang dapat terjadi akibat awan cumulunimbus diantaranya turbulence, secara mudah ditandai bagi penumpang pesawat terbang. Seperti terjadinya guncangan yang kuat pada saat pesawat memasuki awan cumulunimbus, ketidaknyamanan ini bisa membahayakan penerbangan apabila guncangan (turbulence) dengan kecepatan di atas 15 Knot pada saat pesawat akan melakukan pendaratan.*(rit’z)
Facebook Comments