UNI EROPA GELONTOR INDONESIA 3,4 TRILIUN HADAPI COVID 19
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam, H.E. Vincent Piket, dan menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam peluncuran EU - Indonesia Cooperation Publication 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis (17/09/2020).* (foto: Humas Kementerian PPN/Bappenas)
indonesiapersada.id – Jakarta: Menanggapi tantang kesehatan global, Uni Eropa dan negara anggotanya baru – baru ini telah meluncurkan Paket “Tim Eropa” guna mendukung respon Indonesia menghadapi pandemi Covid 19. Uni Eropa dan negara anggotanya menggelontorkan alokasi anggaran sekitar Rp 3,4 triliun untuk memasok alat pelindung dan investasi untuk memperkuat sektor kesehatan.
Demikian disampaikan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam, H.E. Vincent Piket melalui konferensi video dalam peluncuran EU – Indonesia Cooperation Publication 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis (17/09/20), bersama Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Lebih lanjut Vincent menjelaskan, nantinya kerja sama dengan Indonesia akan mencakup metode inovatif untuk mendanai transisi hijau, pembangunan perkotaan, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pihaknya memahami bahwa pandemi Covid 19 adalah guncangan sosial dan ekonomi secara tiba-tiba dan terbesar menerpa generasi saat ini yang memengaruhi semua masyarakat secara global.
“Sebagai Tim Eropa, Uni Eropa dan negara anggotanya bertekad untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam menghadapi krisis. Melalui upaya bersama, kita dapat mengatasi krisis kesehatan dan memastikan pemulihan yang hijau dan berkelanjutan,” pungkas Vincent.
Indonesia dan Uni Eropa sepakat memajukan pembangunan berkelanjutan hingga mitigasi efek perubahan iklim. Termasuk mengatasi krisis kesehatan yang terjadi saat ini, mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan perlindungan lingkungan.
Di semua bidang, proyek kerjasama ini bertujuan untuk bertukar pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan membangun kapasitas. Sebagaimana tercermin dalam tema publikasi tahun ini yaitu “Membangun Kapasitas untuk Pertumbuhan Ekonomi Hijau”. Komitmen tersebut dilandasi pemahaman pemikiran bahwa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19 menghadapi banyak tantangan.
“Terutama memastikan upaya pemulihan ekonomi sejalan dengan pembangunan berkelanjutan yang implementasinya menjadi target semua sektor. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas hanya bisa dicapai jika pda waktu yang sama juga melakukan upaya pelestarian lingkungan,” urai Suharso melalui konferensi video.*(rit’z)
Facebook Comments