
Keterangan Gambar : Pelaksanaan ibadat di Gereja Katolik Sang Penebus Sentani Jayapura Papua menerapkan protokol kesehatan ketat. Antar umat jaga jarak, waktu ibadat dipersingkat, jumlah umat yang di ruang gereja dikurangi dan prosesi disiarkan live streaming YouTube agar bisa diikuti umat dari rumah.* (rku for IP)
GEREJA SANG PENEBUS SENTANI TERAPKAN IBADAT DENGAN PROKES KETAT COVID-19
Kontributor: LPPL Radio Kenambai Umbai FM Kab. Jayapura Papua
INDONESIAPERSADA.ID – SENTANI: Upaya penanganan dan membatasi penyebaran Covid-19 saat ini bukan saja tanggung jawab pemerintah. Tetapi juga bagian dari tanggung jawab semua pihak termasuk gereja. Hal ini disampaikan oleh Pastor Paroki Gereja Katolik Sang Penebus Sentani, Pater Broery Renyaan, OFM, usai perayaan Misa Minggu, (7/2/2021).
Dia mengatakan, sampai saat ini Gereja Paroki Sang Penabur Sentani telah membuka kegiatan ibadah mingguan dan ibadah hari besar lainnya di gereja. Akan tetapi dalam pelaksanaannya setiap umat diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Gereja menyiapkan tempat untuk mencuci tangan, jarak duduk juga diatur sesuai dengan ketentuan. Di dalam gereja, kami menyediakan petugas untuk menyemprotkan disinfektan dan memberikan hand sanitizer kepada umat yang datang. Sudah pasti setiap umat diwajibkan untuk menggunakan masker. Bagi yang tidak memiliki masker gereja sudah menyiapkan untuk dibagikan,” jelasnya.
Selain itu pihaknya juga membatasi umat yang melaksanakan atau mengikuti ibadah mingguan di gereja. Ibadah hari Minggu umat yang datang hanya dihadiri oleh tiga kelompok basis. Sedangkan yang lainnya boleh mengikuti ibadah melalui live streaming YouTube yang disiarkan oleh petugas gereja.
" Di awal ibadah selalu diumumkan agar umat tetap memperhatikan protokol kesehatan selama ibadat. Durasi waktu ibadat dipersingkat, nyanyian dikurangi, salam damai dan tata gerak liturgi yang umumnya, juga dikurangi demi menghindari kontak fisik secara langsung. Di lingkungan dan di dalam ruang gereja juga dipasang baliho tentang protokol kesehatan," tambahnya.* (rku for IP)
Facebook Comments