Wujud Nyata Presiden Prabowo Memaknai Kemerdekaan Sejati

Keterangan Gambar : Sejumlah anak membentangkan bendera Merah Putih saat mengikuti kegiatan Sapa Desa Sobat Sosial di Pinggir, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (10/8/2025). kemerdekaan harus dirawat dengan persatuan, dibela dengan kedaulatan, dan diwujudkan lewat kesejahteraan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada


Kemerdekaan sejati berarti bebas dari kemiskinan, ketergantungan, dan ketidakadilan. Untuk itu, pemerintah melaksanakan lima program prioritas yang menjadi jembatan antara cita-cita kemerdekaan dan kehidupan rakyat sehari-hari.

indonesiapersada.id | jakarta - Agustus selalu datang dengan cerita yang sama: merah putih berkibar di tiang bambu di halaman rumah, anak-anak riang mengikuti lomba, dan doa-doa syukur yang mengalun di surau dan gereja. Namun, bagi Presiden Prabowo Subianto, kemerdekaan yang dirayakan setiap 17 Agustus bukanlah titik akhir. Ia adalah perjalanan yang belum selesai—janji yang harus ditepati kepada setiap rakyat Indonesia.

Pada Rabu (23/7/2025), di Istana Negara, Jakarta, Presiden Prabowo secara resmi meluncurkan tema HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia: “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema ini, kata Presiden, adalah cermin perjalanan panjang bangsa sekaligus pengingat bahwa kemerdekaan harus dirawat dengan persatuan, dibela dengan kedaulatan, dan diwujudkan lewat kesejahteraan.

“Ini adalah wujud perjalanan bangsa. Dari darah para pejuang, dari keringat rakyat, dari doa ibu-ibu yang ingin anaknya hidup sejahtera di tanah sendiri,” ucap Presiden di hadapan para menteri, kepala daerah, dan perwakilan Indonesia di luar negeri yang mengikuti peluncuran secara hibrida.

Bagi Presiden Prabowo, kemerdekaan sejati adalah saat tiga tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 benar-benar terwujud: memakmurkan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berperan aktif dalam perdamaian dunia. “Kita sudah merdeka 80 tahun, tetapi masih ada orang miskin. Kita harus merdeka dari kemiskinan,” tegas Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, Kamis (14/8/2025).

Ia menambahkan, Presiden juga menyoroti masih banyak anak yang tidak bersekolah, serta ketergantungan bangsa pada negara lain dalam hal pangan dan energi.

Kemerdekaan sejati berarti bebas dari kemiskinan, ketergantungan, dan ketidakadilan. Untuk itu, pemerintah melaksanakan lima program prioritas yang menjadi jembatan antara cita-cita kemerdekaan dan kehidupan rakyat sehari-hari.


Lima Program Prioritas untuk Seluruh Rakyat

Program tersebut adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Sekolah Rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan Pembangunan 3 Juta Rumah.

Tenaga Ahli Utama PCO Hamdan Hamedan menjelaskan, kelima program itu dirancang sebagai satu kesatuan yang saling terhubung, mulai dari 1.000 Hari Pertama Kehidupan hingga rakyat mandiri secara ekonomi.

Ia mengilustrasikan dengan kisah Ani, seorang anak dari keluarga sederhana. Sejak dalam kandungan, ibunya mendapatkan Makan Bergizi Gratis. Ani tumbuh sehat, bersekolah di Sekolah Rakyat yang menyediakan pendidikan, makan bergizi, dan pemeriksaan kesehatan rutin. Ayahnya, yang semula kesulitan modal, mendapat pembiayaan dari Koperasi Merah Putih. Saat ekonomi keluarga membaik, mereka membeli rumah layak huni dari program Tiga Juta Rumah.  "Kemiskinan tidak boleh diwariskan. Program ini adalah janji yang sedang dan akan terus direalisasi," kata Hamdan.

Adapun, program Makan Bergizi Gratis merupakan wujud nyata kemerdekaan Indonesia di bidang gizi. Program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tersebut dinilai bukan sekadar bantuan makanan, tetapi investasi bangsa untuk masa depan anak-anak Indonesia.

Berkat program MBG, jutaan anak sekolah, ibu hamil, Ibu menyusui dan balita di seluruh pelosok negeri kini dapat menikmati makanan bergizi setiap hari.

Program tersebut tidak hanya meningkatkan konsentrasi dan prestasi anak-anak di sekolah, tetapi juga mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Dalam jangka panjang, MBG bisa menjadi fondasi lahirnya generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Koperasi Merah Putih: Ekonomi Desa yang Berdikari

Salah satu tonggak penting adalah pembentukan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) pada 21 Juli 2025. Program ini menjadi motor ekonomi desa, memperpendek rantai distribusi sembako, obat, dan pupuk langsung ke masyarakat dengan harga terjangkau.

Ketua Kopdes Merah Putih Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Dedi Nurendi mengatakan koperasi ini membantu meringankan beban masyarakat Cileunyi Wetan. "Kopdes ini menjawab keresahan masyarakat yang harus membeli kebutuhan pokok agak jauh. Masyarakat dalam hal simpan pinjam juga banyak yang terlilit Bank Emok (bank keliling)," kata Dedi.

Bagi Dedi Nurhendi dan warga Cileunyi, Kopdes Merah Putih merupakan jawaban atas kebutuhan ekonomi masyarakat. "Mari berkoperasi karena ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Koperasi juga menanamkan gotong royong," ucap dia.

Dengan begitu, pembentukan massif Kopdes Merah Putih ini menjadi jembatan transisi dari ketergantungan bantuan sosial menuju pemberdayaan ekonomi produktif dan berkelanjutan.

Tiga Juta Rumah: Hunian Layak untuk Semua

Program Pembangunan dan Renovasi Tiga Juta Rumah menjawab backlog perumahan 9,9 juta keluarga dan merenovasi 26,9 juta rumah tak layak huni. Hunian dibangun di perkotaan, perdesaan hingga kawasan pesisir dengan desain adaptif bencana.

“Presiden ingin kemerdekaan dirasakan setiap anak bangsa. Salah satunya memastikan setiap keluarga memiliki hunian layak,” kata Tenaga Ahli Utama PCO Ujang Komarudin.

Selain mengurangi kesenjangan, program ini juga menjadi penggerak ekonomi nasional. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah menegaskan, sektor perumahan mendorong industri konstruksi, bahan bangunan, dan lapangan kerja. Para penerima maanfaat dari program ini tidak hanya dari kalangan ASN, anggota TNI/Polri, guru, wartawan maupun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR, tetapi juga kepala suku. Hunian di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) pun dibangun seperti Maluku dan Papua.

Delapan dekade Indonesia merdeka adalah momen untuk menatap ke depan. Bagi Presiden Prabowo, kemerdekaan tidak cukup hanya dikibarkan di bendera, tetapi harus hadir di meja makan rakyat, di sekolah, di koperasi desa, dan di rumah yang mereka tempati.

Lewat lima program prioritas ini, pemerintah ingin memastikan kemerdekaan menjadi pengalaman nyata setiap hari—dari bayi yang baru lahir di pelosok, petani di desa, nelayan di pesisir hingga pekerja di kota besar.

Seperti kata Presiden Prabowo, “Kemerdekaan sejati adalah ketika seluruh rakyat hidup sejahtera, berdiri di atas kaki sendiri, dan bangga sebagai bangsa Indonesia”.

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor