
Keterangan Gambar : Alat Warning Receiver System Indonesia Tsunami Early Warning System (WRS InaTEWS) di Kantor BPBD Wonogiri.(Foto : Iwan Adi Luhung/Radar Solo)
WONOGIRI MASUK ZONA MEGATHRUST, PEMPROV JATENG KELUARKAN SURAT EDARAN WASPADA
Kontributor : Radio Giri Swara Wonogiri
indonesiapersada.id - Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah : Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu wilayah di Jawa Tengah yang masuk dalam zona megathrust. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melalui telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan persiapan.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Informasi gempa megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut bukan hal baru, sudah lama. Dan pembahasan ini muncul lagi," ujarnya, belum lama ini.
Trias menerangkan, Hingga kini BNPB tidak mengeluarkan peringatan dini gempa megathrust. Memang ada potensi terjadi gempa megathrust, namun waktunya tak ada yang mengetahui. Semua pihak patut waspada dengan potensi terjadinya bencana, termasuk gempa megathrust.
Demikian seperti dilaporkan Reporter LPPL Radio Giri Swara Wonogiri, dalam program siaran berita serentak berjejaring Berita Indonesia Live (BI Live) edisi Senin (2/9/2024) yang diampu oleh INDONESIAPERSADA.ID.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) secara resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang langkah dan upaya kesiapsiagaan seluruh instansi dan masyarakat terkait ancaman megathrust. Pasalnya ancaman megathrust tersebut berpotensi mengakibatkan gempa dan tsunami. Surat Edaran Nomor 360.0/2094 tertanggal tertanggal 28 Agustus 2024 itu ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno. Surat tersebut untuk merespon informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait zona megathrust di Indonesia.
"Kita sudah melakukan mitigasi. Setelah mendapat info dari BMKG, kita langsung membuat surat edaran ke kabupaten/kota agar melakukan mitigasi," kata Sekda Jateng Sumarno usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Jateng, Jumat, (30/8/2024).
Selain melakukan mitigasi bencana, Ia berharap, seluruh masyarakat berdoa agar ancaman bencana gempa dan tsunami tidak terjadi. Terutama masyarakat di sejumlah daerah di Jateng yang berhadapan langsung dengan zona megatrust. Diantaranya Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri.
"Antisipasi tetap kita lakukan. Harapan kami itu (gempa dan tsunami) tidak terjadi, kalau toh terjadi kita ada kesiapansiagaan untuk antisipasi," harap Sumarno.
Adapun beberapa imbauan yang disarankan melalui surat edaran tersebut antara lain mengintruksikan kepada seluruh instansi dan warga untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadi bencana akibat adanya seismic gap, terutama di wilayah zona megathrust Pantai Selatan Jawa Tengah.
Instansi-instansi terkait juga diminta melakukan pengecekan kembali alat peringatan dini, sistem komunikasi kebencanan, dan memastikan ketersediaan tempat-tempat evakuasi yang aman dan bebas bencana.
Selain itu, memastikan ketersediaan papan informasi, rambu-rambu serta arah evakuasi yang memadai terutama untuk wilayah Pantai Selatan Jawa Tengah.
Pemerintah kabupaten/kota juga diminta meningkatan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat, serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. *(Damianus Bram/radarsolo.jawapos.com)
Facebook Comments