
Keterangan Gambar : Penampakan Gunung Merapi pada Jum'at (18/12) terlihat dari Pos Pantau Gunung Merapi Selo.* (foto: BNPB)
WASPADAI GUGURAN LAVA MERAPI
indonesiapersada.id – Jakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan penghentian sementara penambangan pasir dan batu di alur – alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Lokasi penambangan tersebut tersebar di empat kabupaten yaitu Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten.
Kepala BPPTKG Hanik Humaira menjelaskan, rekomendasi itu berdasarkan hasil pantauan aktivitas Gunung Merapi sejak Jum’at (11/12) hingga Kamis (17/12) yang menunjukkan perubahan morfologi area puncak akibat aktifitas guguran lava.
“Masyarakat harus waspada lahar saat hujan di puncak, terutama yang dekat kawasan aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” kata Hanik melalui keterangan tertulisnya, Jum’at (18/12) dalam release BNPB.
Rekomendasi tersebut berlaku untuk daerah yang masuk Kawasan Rawan Bahaya (KRB) III. Pihaknya juga minta penghentian sementara aktifitas pendakian ke puncak Merapi. Meskipun hingga pantauan terakhir Kamis, belum tampak adanya aliran lahar dan aliran sungai baru dari kawasan hulu. Meski sempat terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada Senin (14/12) jam 08.42 WIB guguran lava yang meluncur sejauh 1,5 kilometer ke arah hulu Kali Senowo di sektor barat laut.
Mengenai pantauan hujan lahar, BPPTKG mencatat pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 44 mm/jam selama 70 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 11 Desember 2020. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Kondisi secara umum visual cuaca di sekitar Gunung Merapiterpantau cerah pada pagi hari dan berkabut pada siang hingga malam. Asap putih terpantau dengan ketebalan tipis hingga tebal dan bertekanan lemah. Sempat terlihat asap setinggi sekit 150 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos pada Selasa (15/12) jam 07.45 WIB.
Adapun menurut analisa kegempaan, pada pekan ini tercatat 217 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.621 kali gempa Fase Banyak (MP), 6 kali gempa Low Frekuensi (LF), 284 kali gempa Guguran (RF), 303 kali gempa Hembusan (DG) dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Apabila dibandingkan dengan pekan lalu, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah.
Namun secara keseluruhan, kata Hanik, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat Siaga.*(rit’z)
Facebook Comments