
Keterangan Gambar : Memanfaatkan Program Pandu Digital Kementerian Kominfo, para pelaku UMKM Desa Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri belajar pemasaran dan produk secara online.* (foto: giri swara for IP)
UMKM WONOGIRI BELAJAR BRANDING PRODUK ONLINE DENGAN PROGRAM PANDU DIGITAL KOMINFO
-
Dikutip dari Berita Indonesia Live Edisi: Selasa (8/6/2021)
Editor: Rita Zoelkarnaen, Kontributor: Fendy Perdana – LPPL Giri Swara FM Wonogiri
indonesiapersada.id - Jakarta: Pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM) warga Desa Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, Sabtu (5/6/2021) mengikuti kegiatan pendampingan dan pemberdayaan Pandu Digital Indonesia dalam transformasi digital di Aula Balai Desa setempat dari Kementerian Kominfo. Salah satu pemateri, Irawan, menyampaikan pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan aplikasi digital Optimalisasi Canva dalam Smartphone.
Hadir dalam acara tersebut Camat Jatipurno, Kepala Desa Slogoretno, jajaran Dewan Perwakilan Cabang Generasi Digital Indonesia (GRADASI) Wonogiri, perwakilan Dewan Pimpinan Pusat GRADASI, Sekretaris Dinas Kominfo Wonogiri dan puluhan peserta pelatihan yang terdiri dari para pelaku UMKM setempat.
Kepala Desa Slogoretno Suparmanto, kepada Reporter Fendy Perdana dari LPPL Radio Giri Swara FM saat dikonfirmasi disela acara mengatakan, acara tersebut merupakan launching kampung digital literasi, sebuah program dari Kominfo bersama GRADASI. Melalui kegiatan itu Suparmanto mengaku bangga, bahagia serta bersyukur program tersebut bisa hadir di Desa Slogoretno.
Sebelumnya kegiatan peningkatan UKM dengan pelatihan telah dilakukan sejak tahun 2020. Harapannya, UKM di Desa Slogoretno bisa meningkat lagi. Suparmanto berharap agar acara tersebut bukan hanya sekedar launching. Namun ke depannya ada tindak lanjut, tidak hanya menyasar ke UKM tapi juga ke bagian pelayanan masyarakat.
Sementara itu Sekdin Dinas Kominfo Wonogiri Susilo Sedyono dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada peserta yang terpilih untuk mengikuti pelatihan tersebut. Di Kabupaten Wonogiri sebenarnya kaya akan potensi baik kuliner, wisata dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Kegiatan pendampingan dan pemberdayaan pandu digital yang digelar tersebut dapastikan memberikan manfaat.
Susilo menambahkan semua potensi harus memakai marketing digital. Sedangkan Literasi Digital adalah suatu kemampuan menguasai IT yang baik bijak dan patuh pada hukum dan dalam membuat konten jangan sampai melawan hukum. Pemkab Wonogiri tentu saja mendukung dengan melakukan sikronisasi program literasi digital dengan program yang berperan dalam mengatasi hoax.
“Untuk digital marketing, misalnya produk bisa di - upload harus bisa membuat branding, tidak hanya konten saja. Contohnya batik buatan Wonogiri maka harus dikenal sebagai batik khas dari Wonogiri, bukan dari daerah lain,” terang Susilo.
Sedangkan perwakilan dari Kementerian Kominfo, Diah Alifa menjelaskan, pihaknya menargetkan tahun 2024 sebanyak 50 juta masyarakat telah terliterasi secara digital. Pada tahun 2021 program literasi digital ini telah menjangkau sebanyak 12,5 juta orang.
“Melalui program Pandu Digital ini, kita menjaring masyarakat umum yang konsen terhadap digitalisasi, kita jaring melalui seminar dan workshop. Materi secara global sama namun secara konten kita sesuaikan dengan segmen misalnya pendidikan, desa digital, petani, nelayan, dan UKM,” pungkas Diah Alifa.* (giri swara for IP)
Facebook Comments