
Keterangan Gambar : Suasana Rakornas IAP secara virtual, Sabtu (19/12) yang dihadiri Sekjen Kemendagri M. Hudori.* (foto: Puspen Kemendagri)
TANTANG IAP SUSUN KONSEP KOTA TANGGUH BENCANA PANDEMI COVID 19
indonesiapersada.id – Jakarta: Ikatan Ahli Perencana (IAP) Indonesia ditantang mampu menyusun konsep Kota Tangguh Bencana Pandemi Covid 19. Hal tersebut disampaikan Sekjen Kemendagri M. Hudori secara virtual dari kediamannya di Jakarta, Sabtu (19/12), dalam sambutannya pada Rakornas IAP Tahun 2020. Rakornas IAP kali ini mengusung tema “Penataan Ruang Pasca 2020: Penguatan Peran Profesi Perencanaan.”
Hal tersebut erat kaitannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), terutama untuk 270 daerah yang baru saja menuntaskan Pilkada 2020. Butuh paradigma baru dengan metode pendekatan penyusunan tata ruang berbasis elektronik, atau dengan Rencana Detail Tata Ruang Online Single Submission (RDTR – OSS). Untuk kepentingan kemudahan dan penyederhanaan integrasi pusat dan daerah, tidak bisa lagi mengandalkan metode konvensional, namun harus mengunakan aplikasi. Menurut Hudori, dalam era perkembangan teknologi saat ini perlu integrasi perencanaan spasial yang berkenaan dengan ruang dan tempat maupun yang non spasial.
“Terutama daerah yang baru saja menyelesaikan ajang besar Pilkada Serentak 2020, para planner dapat memberikan masukan pada Pemda dalam konteks penyusunan RPJMD dengan mengunakan aplikasi,” kata Hudori.
Para planner yang tergabung dalam IAP harus bisa memberikan masukan ke Pemda yang sejalan dengan program – program strategis pemerintah pusat tahun 2021. Terutama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berfokus pada kesehatan, peningkatan ekonomi nasional, perlindungan sosial, dan reformasi struktural.
IAP juga bisa mengambil peran dalammendorong kemudahan investasi dengan memberikan sumbangsih percepatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berbasis elektronik. Perencana juga bisa berperan dalam pengembangan food estate, untuk peningkatan ketahanan pangan nasional yang terintegrasi antar daerah seperti di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Merauke. Planner juga diperlukan kehadirannya dalam pengembangan smart city terkait implementasi transformasi digital seperti melalui e – governance, e – commerce, e – health, dan layanan digital yang lain.
“Dan yang tidak kalah penting adalah sumbangsih pemikiran merencanakan atau scenario alih fungsi ruang sesuai kebutuhan mendesak dalam masa darurat seperti darurat bencana Covid 19 seperti sekarang ini,” pungkas Hudori.*(rit’z)
Facebook Comments