
Keterangan Gambar : Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ziarah dan mendo’akan ulama besar yang juga ahli pertanian di Tempuran Magelang, Jawa Tengah, KHR Ma’shum pada Minggu (17/12/2023) yang juga pendiri Pondok Pesantren Al Ma’shum Sidoagung Tempuran. (foto: tpn ganjar mahfud)
SOWAN KE PESANTREN MAGELANG, GANJAR ZIARAH MAKAM ULAMA AHLI PERTANIAN
Oleh: Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto, Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id – Magelang, Jateng: Ganjar Pranowo, melanjutkan safari ke Pondok Pesantren Al Ma'shum Sidoagung, Tempuran, Magelang, Minggu (1712/2023). Capres 2024 nomor urut 3 itu berziarah ke makam ulama ahli pertanian sekaligus pendiri pesantren setempat, KHR Ma'shum.
Politikus berambut putih itu disambut langsung oleh pengasuh, KH Sholihun serta iringan solawat menggema saat turun dari kendaraan. Sambutan luar biasa bukan hanya datang dari kiai dan santri, tapi warga sekitar pondok pesantren tidak kalah antusias menyambut kehadiran Ganjar. Warga berkerumun di gerbang ponpes setempat menunggu Ganjar keluar dari kediaman Pengasuh, KH Solihun.
Mereka pun mengantar mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu berziarah ke makam KHR Ma'shum, pendiri Ponpes. Jalan kaki sekitar 200 meter dari komplek pesantren. Ganjar Pranowo mengatakan bahwa KHR Ma'shum merupakan ulama kharismatik karena memiliki sejarah perjuangan di masyarakat. Selain sebagai mursyid, Mbah Ma'shum begitu karib disapa, adalah seorang yang ahli pertanian.
"Ya, Alhamdulillah bisa sowan ke pesantren dan bisa berziarah ke makam KHR Ma'shum. Beliau ini pejuang untuk masyarakat di sini," ujar Ganjar, seperti dilaporkan Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto kepada redaksi www.indonesiapersada.id kemarin.
Cerita dari masyarakat, dulu di wilayah Magelang terutama Tempuran kesulitan mendapatkan air yang berimbas pada pertanian. KHR Ma'shum mengubah kondisi tersebut menjadi wilayah yang subur untuk pertanian.
"Jadi dulu ceritanya di sini wilayah yang kering. Oleh Kiai Ma'shum dilakukan sistem - sistem pertanian yang menjadikan daerah sini subur," paparnya.
Cerita - cerita perjuangan dari pesantren itu, menurut Ganjar, harus terus dilanjutkan melalui perhatian terhadap pendidikan santri.
"Pesantren dan santri juga harus mendapat perhatian. Sehingga ilmu para ulama terus mengalir ke generasi penerus," tandasnya.* (aan)
Facebook Comments