
Keterangan Gambar : ANAK HARUS TETAP CERIA. Anak – anak usia termasuk kelompok rentan dalam peristiwa bencana. Mereka harusnya bisa sekolah, tapi terpaksa tinggal di pengungsian yang dihibur oleh relawan seperti terlihat di Kabupaten Banjar.* (foto: rsb for IP)
RIBUAN SEKOLAH RUSAK AKIBAT BANJIR KALSEL, KABUPATEN BANJAR TERPARAH
indonesiapersada.id – Jakarta: Ribuan bangunan sekolah tak luput dari kerusakan akibat banjir yang meluas di Kalimantan Selatan. Catatan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hingga Kamis (21/1/2021), diketahui 1.385 bangunan sekolah rusak. Tingkat kerusakan beragam, mulai dari Rusak Berat (RB), Rusak Sedang(RS), dan Rusak ingan (RR).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud RI Hendarman di Jakarta mengatakan, bangunan sekolah yang terbanyak mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Banjar. Meliputi 300 bangunan sekolah TK/PAUD, 300 bangunan SD, 55 bangunan SMP, 4 bangunan SMA, dan 1 bangunan SLB.
“Selanjutnya, di Kota Banjarmasin yakni 119 TK/PAUD, 146 SD, 24 SMP, 1 SMK, dan 2 SLB, serta Kabupaten Balangan yakni 20 TK/PAUD, 52 SD, dan 1 SMP,” terang Herdarman.
Sementara itu, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdapat 62 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan yaitu 55 SD, 6 SMP, dan 1 SLB. Di Kabupaten Barito Kuala terdapat 29 TK/PAUD, 23 SD, 7 SMP, dan 1 SMA sedangkan di Kabupaten Tanah Laut, TK/PAUD sebanyak 39, SD sebanyak 22 sekolah, 1 SMP dan 3 SMA.
Selanjutnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, TK/PAUD sebanyak 33, 19 SD, dan 1 SLB. Sisanya sekolah yang mengalami kerusakan terdapat di Kota Banjarbaru sebanyak 8 sekolah, di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 15 sekolah dan di Kabupaten Tapin sebanyak 25 sekolah.
Total sekolah yang mengalami kerusakan akbiat banjir Kalimantan Selatan yakni TK/PAUD sebanyak 606 sekolah, SD sebanyak 661, SMP sebanyak 112, SMA sebanyak 25, SLB sebanyak 7 sekolah dan SMK sebanyak 1 sekolah.
Kemendikbud juga telah mendirikan posko darurat (emergency) di sembilan kabupaten dan kota yakni di Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tabalong.
“Kondisi sekolah – sekolah yang rusak saat ini masih tergenang oleh ketinggian air yang bervariatif dari 50 cm hingga 2,5 meter yang mengakibatkan peralatan dan fasilitas sekolah mengalami kerusakan,” imbuh Herdarman.
Sementara itu untuk wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sendiri merupakan kabupaten yang kondisi sekolahnya mengalami kerusakan parah di antaranya SDN Bulayak dengan kondisi sekolah hampir seluruh ruangan roboh, SDN 3 Haruyan Dayak dengan kondisi sekolah gedung ruang kelas, toilet dan ruang guru rusak total dan hancur tertimbun longsor.
Selanjutnya SDN Hantakan dengan kondisi sekolah semua ruang kelas tertimbun lumpur tebal, pagar sekolah dan bangunan lainnya juga rusak. SDN 2 Datar Ajab sebagian ruang kelas rusak tertimpa material lumpur dan batang-batang kayu dari banjair bandang. SDN Baru dengan kondisi ruang perpustakaan dan riang kelas sebagaian roboh, dan pagar sekolah juga rusak.
“Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk SDN Barabai Timur 2 serta SDN 3 Mandingin kondisi seluruh ruang kelas di lantai dasar dan ruang guru terendam banjir yang mengakibatkan kerusakan barang – barang elektronik dan semua dokumen sekolah rusak,” pungkas Hendarman seraya mengajak masyarakat terutama sesama insan pendidikan untuk mengulurkan tangan memberikan bantuan pada korban banjir Kalimantan Selatan.* (rit’z)
Facebook Comments