
Keterangan Gambar : Aktifitas promosi pariwisata Indonesia di Arabian Travel Market (ATM) Dunai 2019 lalu yang berhasil mendulang transaksi sekitar Rp 1,3 T.* (foto: kemenparekraf)
PROMOSI PARIWISATA INDONESIA DI PAMERAN ARABIAN TRAVEL MARKET DUBAI 2021
indonesiapersada.id - Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) akan memamerkan resiliensi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dalam masa pandemi di pameran Arabian Travel Market (ATM) Dubai 2021 pada 16 – 19 Mei mendatang.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam keterangannya, Sabtu (15/5/2021), mengatakan acara ini akan dilaksanakan dari Dubai Uni Emirat Arab. Kegiatan akan berlangsung secara luring di Dubai World Trade Center dan Indonesia diwakili oleh 20 perusahaan penyedia jasa pariwisata dan perhotelan. Dilanjutkan dengan webinar dan event daring pada 24 – 26 Mei. Untuk event daring akan diikuti oleh 80 penyedia jasa pariwisata dan perhotelan di Bali.
"Pameran ini bertujuan untuk memulihkan serta membuka kesempatan-kesempatan baru industri pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Nia.
Melalui event ini Kemenparekraf berpeluang meyakinkan buyers potensial bahwa Indonesia terutama Bali akan dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat berbasis CHSE (Cleanlness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). Termasuk menjelaskan bahwa pelaku parekraf dan masyarakat sekitar yang destinasi pariwisata – nya akan dibuka telah divaksin. Hal tersebut dilakukan untuk membangun kepercayaan dan meyakinkan negara – negara yang potensial membantu membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Promosi difokuskan pada lima destinasi super prioritas. Meliputi Mandalika, Lombok, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Borobudur. Selain itu paviliun Wonderful Indonesia juga mempromosikan pariwisata wilayah lain di Indonesia yang menerapkan protokol kesehatan ketat dan disiplin.
Keikutsertaan Indonesia pada event ATM Dubai kali ini diharapkan dapat mendatangkan banyak transaksi potensial. Hasilnya diharapkan dapat membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Pada event yang sama tahun 2019, Indonesia mencatat estimasi transaksi potensial sebesar Rp 1,292 triliun.
Sementara itu Menparekraf/ Kepala Baparekraf Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan bahwa pameran ini diharapkan dapat membangkitkan semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Terutama untuk bersiap menyambut kembali kedatangan wisatawan manca negara ketika penerbangan internasional telah dibuka secara menyeluruh pasca pandemi COVID-19.
Untuk menggaet kembali wisatawan asing ke Indonesia, memerlukan totalitas dalam kolaborasi, adaptasi dan inovasi. Kolaborasi pemerintah dan industri pariwisata harus mendukung pengetrapan adaptasi kebiasaan baru operasional bisnis sektor pariwisata pada masa pandemi.
“Kemudian inovasi strategi baru diperlukan untuk merangkul kembali pasar dengan memperluas coverage pasar pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di pasar internasional,” terang Sandi.* (rit’z)
Facebook Comments