PILKADA BUKAN KLASTER PENULARAN COVID-19

Keterangan Gambar : SINERGI. Mendagri dalam Raker dengan DPR, Selasa (19/1/2021) memaparkan, pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 diklaim sukses dan aman serta tidak berdampak pada peningkatan kasus positif Covid-19.* (foto: puspen kemendagri)


indonesiapersada.id – Jakarta: Pilkada Serentak Tahun 2020 di 270 daerah berlangsung sukses dan aman. Tak hanya itu, pelaksanaan pemilihan kepada daerah itu juga menuai apresiasi dari berbagai pihak karena mencatatkan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) dan partisipasi masyarakat yang tinggi.

Hal itulah yang disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Kerja DPR dengan Mendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP, Selasa (19/01/2021).

“Dari diskusi dengan Satgas Covid Nasional, justru daerah-daerah Pilkada kepatuhannya (prokes) tinggi, tinggi dan bahkan kalau bisa menjadi model,” kata Mendagri Tito.

Menurutnya, hal itu disebabkan beberapa faktor, dari pengawasan ketat semua pihak, hingga mindset penyelenggaraan Pilkada yang harus mampu menekan angka penularan Covid-19 menjadi penyumbang tingkat kepatuhan dan partisipasi masyarakat. Peristiwa pada saat Pilkada, kepatuhan tinggi dan ada pengawasan ketat dari semua stakeholder.

Mulai Bawaslu hingga Polri dan TNI yang tegas menegakkan aturan KPU yang berisi tentang upaya untuk penanggulangan Covid. Juga langkah-langkah para paslon membagikan masker dan lain-lain, ditunjang mindset tema Pilkada sendiri mengenai masalah penanganan pandemi Covid. Hal tersebut justru dapat menjadi model ke depan untuk daerah lain.

Dijelaskannya, atas kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, terbukti, Pilkada Serentak Tahun 2020 tak menjadi media penularan Covid-19 sebagaimana keraguan sejumlah pihak di awal tahapan. Mengenai dampak terhadap Covid, baik pada tahapan kampanye maupun pemungutan suara, dari data yang ada di Satgas Covid di daerah-daerah, Pilkada tidak memicu kenaikan kasus positif yang signifikan dibandingkan dengan daerah -daerah yang tidak Pilkada.

Bahkan, Mendagri Tito menyebut perlunya dilakukan pendalaman jika ada pihak yang menyebutkan kenaikan kasus penularan Covid-19 akibat Pilkada. Pasalnya, pelaksanaan pemungutan suara pada 9 Desember 2020, beririsan langsung dengan hari libur nasional.

“Kalau mungkin ada klaim yang menyampaikan bahwa Pilkada ini menjadi media penularan, maka ini mungkin perlu di dilakukan pendalaman, daerah mana, dan apa benar Pilkada itu yang menjadi penyebabnya, karena bersinggungan dengan hari libur nasional,” jelasnya.

Diketahui, Indonesia telah berhasil mengukir sejarah dengan mencatatkan pesta demokrasi yang aman di masa pandemi. Bahkan Mendagri Tito menjabarkan, angka partisipasi masyarakat secara umum 76,09 persen yang dinilai cukup baik, bahkan jika dibandingkan 96 negara di dunia yang melaksanakan hajatan serupa pada masa pandemi.* (rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor