NASIONAL IS ME INDONESIA PASTI BISA! BUKAN SEKEDAR JARGON

Keterangan Gambar : Mendagri Tito Karnavian menyampaikan sambutan secara virtual, Jum’at (30/4/2021) pagi, dalam Pembukaan Nasional Is Me Indonesia Pasti Bisa Virtual Expo yang dijadwalkan berlangsung hingga 2 Mei 2021.* (foto: tangkapan layar)


indonesiapersada.id - Jakarta: Bangsa Indonesia adalah bangsa yang unik dalam tataran keberadaan negara – negara dan bangsa – bangsa di dunia. Tidak ada bangsa lain di dunia ini yang memiliki tingkat keberagaman sebanyak Indonesia. Dan, hanya nasionalisme yang bisa menyatukan keberagaman Bangsa Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Jum’at (30/4/2021) pagi di Jakarta, dalam sambutannya secara virtual dalam Pembukaan Nasional Is Me Indonesia Pasti Bisa Virtual Expo. Acara yang diprakarsai dari Kemendagri bersama Yayasan Bentang Merah Putih Jakarta tersebut dijadwalkan akan berlangsung tiga hari, 30 April hingga 2 Mei 2021.

Dalam penjelasannya Tito Karnavian menyatakan terkesan dengan kata nasionalisme yang dalam kegiatan ini pemanfaatannya dipisah menjadi nasional is me. Ia meyakini pasti ada makna dan kesan mendalam yang ingin digelorakan dibalik kreasi dipisahnya kata nasionalisme menjadi nasional is me.

“Nasional is me berisi pesan mendalam tentang nationhood atau nasionalisme yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia yang hingga saat ini terbukti bisa bersatu dalam keberagaman,” kata Tito.

Tidak banyak negara atau bangsa di dunia ini memiliki tingkat plularisme yang sangat beragam seperti Indonesia. Ada ratusan suku dengan bahasa masing – masing yang berbeda. Ada keturunan yang berbeda – beda, Arab, Tiongkok, Eropa, kawin campur. Berbeda – beda  dalam agama dan kepercayaan. Daerah atau teritorialnya juga sangat luas dibedakan dengan tiga time zone dari Sabang sampai Merauke. Secara teritorial juga ada pulau danau laut pantai gunung. Indonesia juga negara dengan jumlah populasi terbesar ke 4 terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika.

“Sumber daya alam yang luar biasa, sumber daya manusia yang besar, wilayah dengan teritori yang luas, dengan segala keberagamannya adalah kekayaan bangsa yang luar biasa dan sangat membanggakan karena kita memiliki bangsa yang plural. Tapi, di satu sisi dari sudut pandang keamanan atau security, setiap perbedaan mengandung potensi konflik, makin banyak perbedaan makin banyak potensi konfliknya. Dan konflik itu perlu dikelola karena perbedaan dan keberagaman adalah kekayaan luar biasa agar tidak saling menghancurkan satu sama lain,” terang Tito lebih lanjut.

Menurut Tito Karnavian, segenap kebersamaan harus terus menerus dieksploitasi dan dikumandangkan. Seperti kebersamaan dalam sejarah, kebersamaan dalam cara pandang dan cara pikir para founding father yang mendirikan Bangsa Indonesia diatas keberagaman. Misalnya para pemuda yang mencetuskan Soempah Pemoeda 28 oktober 1928 sebagai salah momen dan pilar penting untuk menyatukan keberagaman. Semangat satu bangsa yang disebut sebagai nasionalisme.

“Itu (kebersamaan dalam keberagaman – red) tidak gampang dan sudah berhasil kita bangun. Dan mari kita lihat beberapa negara yang punya sumber daya militer, sumber daya alam, sumber daya uang, seperti Uni Soviet bisa pecah, begitu juga Yugoslavia. Kita tidak ingin bangsa kita menjadi pecah,” tegas Tito.

Untuk menjaga kesatuan dalam keberagaman, kata Tito, nasionalisme harus selalu dipupuk dan dikelola melalui upaya terus menerus dan tidak berhenti. Upaya membangun rasa persatuan dan kesatuan atau nationhood akan memberikan hasil berupa semakin suburnya rasa Satu Bangsa, Satu Bahasa dan Satu Tanah Air, hanya jika dilakukan secara terus menerus secara solid dan tidak mengendor.

“Karena itulah saya mengapresiasi kegiatan Nasional Is Me Indonesia Pasti Bisa ini. Atas ridho ALLAH SWT kita pasti bisa menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dan ini harus melekat dalam setiap individu, harus ada rasa nasionalisme kebersamaan itu. Selain dari pemerintah juga oleh non pemerintah, semua pihak yang memiliki kepedulian untuk menanamkan nasionalisme, wawasan satu bangsa, wawasan kesatuan persatuan dan bersatu dalam keberagaman,” urai Tito.

Di penghujung sambutannya Tito Karnavian menyatakan dukungannya atas upaya kreatif program nasional is me yang tidak hanya dikemas berupa program tunggal yang berupa monolog satu arah alias topdown. Melainkan juga dikemas kreatif berupa dialog interaktif sehingga tidak ada kesan doktrinasi. Tetapi sebaliknya, munculnya nilai – nilai bersatu dalam keberagaman atau nasionalisme itu tumbuh dari dalam hati masing – masing setiap anak bangsa.

Masih kata Tito Karnavian, menumbuhkan kesadaran dari dalam hati tersebut tidak bisa dilakukan jika dengan cara – cara monolog. Melainkan harus dengan dengan cara – cara kreatif seperti game, diskusi kelompok, atau kegiatan kreatif lain yang membuat peserta aktif menyampaikan pendapatnya. Hingga muncul kesadaran dari dalam hati bahwa memang diperlukan pemupuk rasa kebangsaan nasionalisme agar seluruh rakyat tetap bersatu menjaga NKRI.

“Jika NKRI terjaga, kita tidak akan terpecah, kita bisa bersatu dan bergotong royong mempercepat pembangunan dalam rangka menuju capaian masyarakat yang lebih adil makmur dan sejahtera. Selamat melakukan kegiatan memupuk rasa nasionalisme dan direplikasi ditularkan pada yang lainnya,” pungkas Tito dengan gaya orasinya yang khas.

Bravo. NASIONAL IS ME … INDONESIA PASTI BISA!* (rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor