
Keterangan Gambar : Wali Kota Blitar Santoso menerima taliasih dari Menparekraf Sandiaga Uno, Rabu (10/8), usai menjelaskan keseriusan Kota Blitar mengembangkan destinasi wisatadan ekonomi kreatif yang masuk program Selingkar Wilis di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta. (foto: kemenparekraf)
MENPAREKRAF DUKUNG WALIKOTA BLITAR KEMBANGKAN MAKAM BUNG KARNO MASUK DESTINASI SELINGKAR WILIS
persadaindonesia.id – Jakarta: Pemerintah Kota Blitar serius mengembangkan rencana pembangunan destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang masuk dalam pengembangan Selingkar Wilis. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 yang mencakup beberapa kabupaten/ kota di Jawa Timur bagian Selatan. Destinasi wisata dan ekonomi kreatif Kota Blitar yang masuk Selingkar Wilis adalah kompleks Makam Bung Karno, Monumen/ Museum Perjuangan PETA, dan Kampung Wisata Kreatif.
Wali Kota Blitar Santoso menyampaikan keseriusan itu, Rabu (10/8), saat diterima Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf di Jakarta. Santoso hadir mengikuti kegiatan “KolaborAksi Regional 1 dan Regional 2” yang dihadiri sejumlah kepala daerah dari kabupaten/kota di tanah air.
Ia jelaskan bahwa salah satu misi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar adalah berdikari secara ekonomi yang berorientasi pada ekonomi kreatif, pariwisata, dan perdagangan berbasis digital. Fokus pengembangan yang akan dilakukan ke depan di antaranya adalah pembangunan proyek/pengembangan destinasi sesuai Perpres 80 Tahun 2019.
"Di antaranya untuk Kota Blitar adalah pengembangan wisata kompleks makam Bung Karno, Perjuangan PETA, dan Kampung Wisata Kreatif," kata Santoso, mengutip release dari Biro Komunikasi Kemenparekraf/ Baparekraf, Kamis (11/8).
Dalam kesempatan tersebut, Santoso juga mengundang Menparekraf hadir di Kota Blitar pada 27 Agustus 2022 mendatang guna menyaksikan Blitar Ethnic National Carnival (BEN – C). Destinasi event carnival yang digadang akan menjadi destinasi event tahunan ini, meng – eksplorasi kekayaan budaya busana daerah – busana nasional – dan busana khas masyarakat internasional. Dalam kesempatan kedatangannya ke Kota Blitar nanti, kata Santoso, juga akan dimanfaatkan agar Sandi Uno menandatangani city branding BLITAR KEREN.
Sandiaga Uno merespon baik seraya memberikan masukan agar penyelenggaraan destinasi event di daerah tidak menumpuk pada satu periode waktu tertentu. Penataan waktu tersebut sangat penting agar dapat terus menjaga momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Destinasi event menjadi salah satu cara efektif dalam menarik minat kunjungan wisatawan ke satu daerah.
Namun dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan tidak hanya tentang kualitas acara, tapi juga waktu pelaksanaan agar tidak semuanya dilangsungkan dalam satu periode waktu tertentu. Selama ini banyak pemerintah daerah menumpuk kegiatannya di akhir tahun atau semester kedua sehingga akan membuat banyak event-event di daerah berlangsung di waktu yang sama dan berpengaruh pada minat kunjungan wisatawan.
"Pesan saya, untuk event agar waktunya jangan semua bersamaan di akhir tahun atau di semester kedua tapi diratakan (di setiap bulan)," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Santoso mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penataan waktu agar pelaksanaan destinasi event di Kota Blitar dapat merata dalam kurun waktu satu tahun. Seperti drama kolosal perjuangan PETA setiap Pebruari, Pawai Budaya dan Bazar Blitar Djadoel setiap April, Grebeg Pancasila setiap Juni bertepatan dengan Bulan Bung Karno, dan Bale Latar Fest di bulan Juli.
“Blitar Ethnic National Carnival (BEN – C) ini akan kita gelar rutin setiap Agustus menandai perayaan peringatan ulang tahun kemerdekaan negara kita,” pungkas Santoso.*(rit’z)
Facebook Comments