
Keterangan Gambar : Tanpa canggung, Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh, membaur bersama warga Kampung Padakati Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur. Bacapres PDI Perjuangan tersebut tampak menikmati sarapan bersama warga beralas daun pisang, yang terkenal dengan nama mayoran.* (foto: istimewa)
MENGINAP DI RUMAH WARGA CIANJUR, GANJAR DIAJAK SARAPAN ALA MAYORAN
Oleh: Aan Kasianto Pimred BILive, Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id – Cianjur, Jawa Barat: Bakal calon presiden (Bacapres) 2024 PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, berkunjung ke Cianjur Jawa Barat, Rabu (4/10/2023) malam. Bukannya tidur di hotel, Ganjar memilih menginap di rumah warga yang ada di Kampung Padakati, Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ganjar tiba di desa terpencil di kaki Gunung Gede itu sekira pukul 23.15 WIB. Didampingi istri tercinta, Siti Atikoh, Ganjar langsung disambut ramah oleh ratusan warga.
"Wilujeng sumping Pak Ganjar. Selamat datang di kampung kami yang terpencil ini," sambut warga.
Ganjar dan istri dengan ramah menyalami warga. Berkali – kali ia mengucapkan terimakasih dan meminta izin untuk menginap di desa itu. Ganjar sempat ngobrol bersama warga dan menanyakan kondisi desa. Setelah itu, Ganjar dan istri beristirahat di kamar yang sangat sederhana.
"Alhamdulilah kami sangat senang sekali kedatangan Pak Ganjar. Tidak hanya berkunjung, tapi Beliau mau menginap di desa terpencil ini. Mau menginap di rumah saya yang sangat – sangat sederhana ini. Seperti mimpi saya, nggak percaya dan bangga sekali," kata Ade Suryana,54, pemilik rumah.
Ade tak pernah menyangka dan sangat bangga rumahnya ditinggali orang spesial seperti Ganjar. Baru kali ini, kampungnya kedatangan tokoh politik hebat tanah air yang tidak hanya berkunjung, Ganjar bahkan mau menginap di rumahnya.
"Baru kali ini ada tokoh hebat berkunjung dan menginap di kampung kami. Memang Pak Ganjar orangnya merakyat sekali. Saya sering lihat beliau memang sering tidur di rumah warga saat jadi Gubernur Jawa Tengah," jelasnya.
Pagi hari, Ganjar bangun pagi untuk menikmati indahnya suasana kaki Gunung Gede. Bersama istri, Ganjar jalan - jalan ke perkebunan teh dan bertemu para petani di sana. Pulangnya, Ganjar langsung disambut ratusan warga. Mereka telah siap di halaman rumah warga dan mengajak Ganjar sarapan bersama.
Sarapannya sangat unik. Warga duduk berjajar dan ditengah – tengahnya terdapat nasi yang ditata di atas daun pisang berbentuk memanjang. Ganjar dan istri duduk lesehan bersama ratusan warga menyantap sarapan dengan menu tempe, tahu, ikan asin, sambal dan lalapan itu.
"Ini namanya mayoran Pak Ganjar. Artinya makan bersama - sama. Silahkan Pak," ucap warga mempersilahkan.
Tanpa canggung Ganjar menyantap makanan yang ada di hadapannya itu. Ia nampak menikmati makanan sambil mengobrol dengan warga.
"Seneng banget bisa sarapan bareng Pak Ganjar. Nggak nyangka sama sekali Pak Ganjar mau makan bersama rakyat biasa seperti kami. Ini pemimpin langka, karena pejabat kan biasanya makan di tempat mewah dan nggak mau makan bareng rakyat jelata," ucap Sarah,35, salah satu warga.
Hal senada dikatakan Maria (45 th) warga lainnya. Ia merasakan bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang benar – benar merakyat. Sama seperti yang ia lihat di televisi. Dirinya berharap nantinya Ganjar tetap merakyat dan tidak berubah.
Ganjar sendiri merasa senang bisa berkunjung ke kampung itu dan menginap. Sambutan masyarakat yang antusias itu membuatnya selalu kangen tinggal di desa.
"Ini desa pertama di luar Jawa Tengah yang saya datangi untuk menginap. Suasananya sama ya seperti saat saya menginap di desa - desa Jateng. Keramahan warganya, antusiasnya selalu ngangenin. Ini tadi sarapan bareng enak sekali, menunya juga kesukaan saya," ucapnya.
Ganjar mengatakan akan terus melakukan hal itu di berbagai daerah di Indonesia. Ketika berkunjung ke daerah, ia akan menyempatkan diri menginap di rumah warga.
"Saya itu lebih senang menginap bersama warga daripada di hotel. Suasananya selalu menyenangkan," pungkasnya.* (aan)
Facebook Comments