MASUK DAERAH POTENSI GEMPA, KOTA BLITAR HARUS PERKUAT MITIGASI BENCANA

Keterangan Gambar : Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berkunjung ke Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Selasa (8/6/2021) malam. Dalam kesempatan tersebut Dwikorita minta supaya Wali Kota Blitar Santoso memperkuat mitigasi bencana kepada masyarakat karena Kota Blitar masuk daerah potensi gempa dengan kekuatan 8,7 Skala Richter yang bisa terjadi sewaktu – waktu dengan pusat gempa di lepas pantai laut selatan Jawa Timur.* (foto: mahardhika for IP)


Editor: Rita Zoelkarnaen
Kontributor: Afix Rahardian – LPPL Radio Mahardhika FM Kota Blitar
 

indonesiapersada.id – Blitar Kota: Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan kunjungan kerja ke Kota Blitar. Rombongan diterima di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Selasa (8/6/2021) malam. Kunjungan ini sebagai bentuk koordinasi BMKG pusat dengan Wali Kota Blitar mengenai antisipasi kebencaan atau mitigasi bencana alam.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ditemui usai kunjungan menjelaskan, sesuai hasil pemetaan BMKG, Kota Blitar tidak berpotensi terdampak bencana tsunami. Tetapi menjadi salah satu daerah yang berpotensi terdampak bencana alam gempa bumi. Hal tersebut sesuai data kajian Pusat Studi Gempa Nasional tahun 2017, yang dilanjutkan dengan kajian ITB bersama BMKG.

Hasil kajian menunjukkan, Kota Blitar termasuk dalam beberapa wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mengalami gempa dengan kekuatan maksimum 8,7 SR. Pusat gempa diperkirakan berada di selatan atau lepas pantai selatan Jawa Timur dengan estimasi jarak 250 kilometer.

Untuk itu, Dwikorita menyarankan Pemkot Blitar memperkuat mitigasi bencana, supaya resiko kerusakaan saat gempa bisa diminimalisir. Diantaranya dengan mengecek kekuatan bangunan yang ada di wilayah Kota Blitar, untuk memastikan kondisinya memiliki standar tahan gempa.

“Kota Blitar masuk dalam daerah yang berpotensi gempa dengan kekuatan maksimum 8.7 Skala Richter. Jadi bangunan yang akan berdiri di Kota Blitar ke depan harus memiliki standar tahan gempa, agar jika terjadi gempa maka kerusakan hingga korban dapat diminimalisir. Ini yang perlu diperhatikan Pemerintah Kota Blitar," terang Dwikorita.

Sementara itu, Wali Kota Blitar Santoso menjelaskan, setelah pertemuan dengan BMKG ini, Pemkot Blitar akan segera melaksanakan mitigasi bencana kepada masyarakat. Meski bencana gempa tidak dapat diprediksi, namun kesiapan dan antisipasi harus dilakukan.

Misalnya kepengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) akan ditingkatkan dengan persyaratan tambahan harus memenuhi standar bangunan tahan gempa. Hal ini dinilai penting karena berpengaruh untuk tindakan selanjutnya saat terjadi gempa.

“Nanti kita segera melakukan pembekalan ke pak Camat, Lurah dan masyarakat karena penting untuk mitigasi bencana. Andaikan nanti terjadi gempa maka masyarakat tahu apa yang harus dilakukan sehingga kerusakan dan dampaknya dapat diminimalisir,” kata Santoso.

Lebih lanjut Santoso minta agar warga Kota Blitar tidak panik dan tidak termakan info hoax yang tengah beredar saat ini. Pihaknya berharap dengan adanya mitigasi bencana, nantinya warga Kota Blitar tidak merasa kesulitan saat menyelamatkan diri jika sewaktu - waktu terjadi gempa.* (mahardhika for IP)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor