
Keterangan Gambar : Mendikbudristek Nadiem Makarim mendorong para mahasiswa Indonesia mengikuti program beasiswa setahun di luar negeri agar memiliki pengalaman belajar di lingkungan beragam yang berdampak positif terhadap pengembangan potensi individu.* (foto: kemendikbudristek)
MAHASISWA INDONESIA BISA KULIAH GRATIS SETAHUN DI LUAR NEGERI
indonesiapersada.id - Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan “Beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia” atau “Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA).” Program beasiswa tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa S1 untuk belajar selama satu semester di perguruan tinggi terkemuka di dunia.
Mahasiswa peserta program bisa memilih kampus luar negeri yang menjadi mitra Kemendikbudristek. Bagi mahasiswa yang terjaring akan bermanfaat untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan minat dan cita-cita. Biaya pendidikan selama menempuh pendidikan akan didanai oleh LPDP.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa lingkungan belajar yang beragam akan memberi dampak positif terhadap pengembangan potensi individu. Ia mencontohkan dirinya sendiri, bahwa dengan pengalamannya menuntut ilmu di berbagai lingkungan belajar telah membentuk saya secara intelektual maupun karakter.
“Jika kita ingin para mahasiswa mempertajam pemikiran dan mengejar mimpi - mimpi mereka, kita harus mentransformasi sistem pendidikan tinggi agar lebih relevan dengan dunia di luar kampus,” ujarnya membagi pengalaman yang disampaikan secara daring, di Jakarta, Selasa (11/5).
IISMA adalah salah satu program unggulan dari delapan Program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri di luar kampusnya pada perguruan tinggi terbaik luar negeri. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sendiri akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia.
Mahasiswa terbuka peluang mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Mereka dapat belajar dari praktik terbaik di industri, organisasi kemanusiaan, dan institusi penelitian kelas dunia. Setiap mahasiswa peserta Program IISMA, dapat mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar prodi setara dengan 20 SKS. Namun, mata kuliah yang diambil dan aktivitas pengembangan diri yang diminati harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku di Perguruan Tinggi mitra Kemendikbudristek di luar negeri.
“Dengan program beasiswa ini, mahasiswa yang memenuhi syarat, terlepas dari latar belakang dan asal perguruan tinggi, akan mendapatkan kredit dari perguruan tinggi luar negeri yang menjadi mitra. Mahasiswa difasilitasi untuk meraih capaian pembelajaran sesuai minat dan bakatnya, sehingga setelah lulus program sarjana dapat bersaing dalam lapangan perkerjaan hingga ke tingkat global,” jelas Nadiem.
Selain IISMA, Lembaga Pengembangan Dana Pendidikan (LPDP) juga mendanai berbagai program Kampus Merdeka lainnya seperti Kampus Mengajar, Magang Bersertifikat, dan Pertukaran Mahasiswa. Hal tersebut berbeda dari sebelumnya karena perguruan tinggi kini memiliki lebih banyak keleluasaan untuk berinovasi dalam pengembangan kurikulum sesuai tujuan strategis masing-masing.
“Mereka juga mampu mengembangkan kemitraan dengan industri dan yang terpenting merancang keunggulan kampus masing-masing untuk menarik mahasiswa baru,” lanjut Nadiem.
Sementara itu menyoroti makna kebinekaan global dalam Profil Pelajar Pancasila, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam mengatakan, pertukaran mahasiswa untuk belajar ke luar negeri dapat memperkaya mereka dengan pengalaman. Juga membangun kepercayaan diri dan memupuk persahabatan internasional. Hal itulah yang dikenal dengan kebinekaan global dalam Profil Pelajar Pancasila.
Dalam acara peluncuran bersama Mendikbudristek, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktur Beasiswa LPDP, serta Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan tersebut, turut hadir para direktur di lingkungan Ditjen Dikti, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Juga para Duta Besar negara sahabat maupun perwakilannya, para rektor perguruan tinggi di Indonesia, serta pimpinan perguruan tinggi luar negeri.* (rit’z)
Facebook Comments