
Keterangan Gambar : Menyiapkan Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) adalah salah satu upaya mitigasi bencana yang dilakukan Pemerintah Kota Blitar mengantisipasi potensi terdampak gempa 8,7 SR yang bisa terjadi sewaktu – waktu di laut selatan Jawa Timur. Seperti aktifitas Keltana Kel. Gedog Kec. Sananwetan yang terlihat dalam gambar.* (foto: mahardhika for IP)
KOTA BLITAR PERKUAT MITIGASI BENCANA DENGAN SOSIALISASI DAN KALTANA
indonesiapersada.id - Jakarta: Pemerintah Kota Blitar mulai menyusun strategi guna menguatkan upaya mitigasi bencana daerah. Tujuannya, untuk meminimalisir kerugian dan kerusakan, menyusul informasi dari BMKG bahwa Kota Blitar masuk daftar daerah yang berpotensi terdampak gempa dengan kekuatan 8,7 SR.
Demikian dijelaskan oleh Kepala Bidang Penanggulangan Daerah Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar Supriadi, dikonfirmasi Sabtu (12/6/2021), seperti dilaporkan oleh Reporter Kirana Nisa dari LPPL Radio Mahardhika FM.
Lebih lanjut Supriadi mengatakan, pihaknya mulai menjalin koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam menyusun upaya mitigasi bencana. Diantaranya dengan Dinas Perumahan Rakyat (Dispera) untuk memetakan permukiman yang rawan atau bangunannya yang belum sesuai standart tahan gempa. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan relawan peduli bencana untuk melakukan sosialiasi dan simulasi evakuasi jika terjadi bencana.
“Data perpukiman yang rawan bencana itu ada di Dispera, saya belum tahu pasti. Kita juga memetakan fasilitas umum yang rawan, seperti perkantoran, sekolah, masjid, rumah sakit dan lain-lain,” kata Supriadi.
Tidak hanya itu, Supriadi juga berupaya untuk membentuk Kelurahan Tangguh Bencana (Kaltana) di seluruh kelurahan se – Kota Blitar. Saat ini, Kaltana sudah ada di 17 kelurahan. Sisanya 4 kelurahan yaitu Blitar, Sentul, Bendogerit dan Klampok akan dibentuk secepatnya.
“Dalam kaltana ini nanti terdapat anggota yang paham terhadap ancaman bencana alam atau non alam. Tugasnya memberdayakan masyarakat setempat untuk bisa mengurangi resiko bencana,” jelas Supriadi.
Supriadi menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada. Pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi hoax yang bertebaran di media maya.* (mahardhika for IP)
Facebook Comments