
Keterangan Gambar : Dirjen Polpum Kemendagri yang juga Ketua Umum MIPI, Dr. Bahtiar saat menyampaikan ucapan duka cita dan bela sungkawa dalam tangkapan layar visual.* (foto: tangkapan layar)
KISAH HEROIK AJUDAN WAKIL WALI KOTA PONTIANAK YANG MENINGGAL KARENA COVID-19
-
Pinjamkan Oksigen Untuk Pasien Sebelah
indonesiapersada.id - Jakarta: Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) berduka. Salah satu kader terbaiknya, Reza Muhandra, S.STP yang sehari – hari bertugas sebagai Ajudan Wakil Wali Kota Pontianak, meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Ada kisah heroik dibalik wafatnya alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXII tersebut.
Kisah heroik yang membuatnya layak disebut sebagai Pahlawan Kemanusiaan, sebagaimana cerita yang tertuang dalam pesan Whatsapp Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji kepada Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Dr. Bahtiar, Kamis (8/7/201).
“Ass. Seorang Alumni IPDN Reza Muhandra 28 thn terakhir bertugas sbg ajudan wakil walikota Pontianak telah menghadap Illahi karena Covid. Tapi yg patut menjadi kebanggaan Alumni IPDN adalah ditengah dia perawatan dia memerlukan oksigen utk menjaga saturasinya, tetapi krn pasien sebelah dia kehabisan oksigen, dia lepas oksigen yang dia pakai untuk digunakan pasien sebelah dia dan akhirnya dia meninggal dan tetangga bed nya Alhamdulillah semakin membaik. Sy tdk pernah ketemu dia tapi sy menangis klu mengingat apa apa yg ia lakukan. Reza sdh memberi torehan seorg alumni pahlawan kemanusiaan. Semoga Allah tempatkan dia di surga yang terbaik. Aamiin.”
Dalam pernyataannya kepada www.indonesiapersada.id, Dirjen Polpum yang juga Ketua Umum MIPI menyatakan rasa duka cita dan bela sungkawa. Bahtiar mengatakan, Reza adalah perwujudan jiwa pamong praja yang sejati karena menunjukkan jiwa menolong, ikhlas, dan jiwa berkorban.
“Selaku Ketua Umum Masyarakat Ilmu Prmerintahan Indonesia (MIPI), saya menyampaikan turut berduka cita dan berbela sungkawa atas kepergian Beliau. Jiwa menolong, ikhlas, dan jiwa berkorban adalah jiwa pamong praja sejati. Jiwa Pancasilais. Engkaulah Alumni IPDN terbaik tanpa lencana kehormatan. Perilakumu Dik, adalah teladan bagi kami. Selamat jalan saudaraku, pintu surga menantimu,” tulis Bahtiar.* (rit’z
Facebook Comments