
Keterangan Gambar : LAYANAN KESEHATAN PENGUNGSI. Kebutuhan pelayanan kesehatan korban gempa Sulbar mulai terpenuhi optimal dengan beroperasi Rumah Sakit Kapal, Rumah Sakit Terapung dan Puskesmas. Ilustrasi tampak Kepala BNPB Doni Monardo mengunjungi tenda pengungsi korban gempa Sulbar.* (foto: tangkapan layar)
KEMENKES OPERASIKAN RUMAH SAKIT KAPAL TNI LAYANI KORBAN GEMPA SULBAR
indonesiapersada.id – Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mempersiapkan dua pusat layanan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pascagempa M6,2 di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Hal ini dijelaskan oleh Kepala Pusat Krisis Kemenkes Dr. Budi Sylvana, bahwa dua pusat pelayanan kesehatan yang tersedia antara lain Rumah Sakit Kapal dan Puskesmas.
“Dua pusat layanan kesehatan yang dapat digunakan masyarakat yaitu Rumah Sakit Kapal dan Puskesmas,” ucap Budi dalam Konferensi Pers Penanganan Bencana Pascagempa M6,2 Sulbar, Selasa (19/1) dari Jakarta.
Kemudian Budi mengungkapkan pihak TNI turut berperan dalam pengoperasian Rumah Sakit Kapal yang digunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat terdampak. TNI menerjunkan Rumah Sakit Kapal dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso-990 (SHS-990) dari Komando Armada II (Koarmada II) Surabaya yang saat ini sudah di Mamuju.
Selain Rumah Sakit Kapal, juga ada tambahan satu rumah sakit terapung dari Universitas Airlangga Surabaya. Diharapkan Rumah Sakit Terapung sudah bisa beroperasi hari ini, Rabu (20/1/2021) untuk menambah kekuatan pelayanan kesehatan untuk para korban gempa.
Selanjutnya, Budi juga menjelaskan bahwa tiga puskesmas yang ada di Kabupaten Mamuju juga telah mulai kembali beroperasi. Awalnya, semua Puskesmas memang tidak ada pelayanan. Namun pada hari keempat, semua puskesmas sudah melaksanakan fungsi – fungsinya dengan baik.
“Alhamdulillah, semua Puskesmas di Mamuju telah beroperasi sehingga pelayanan kesehatan untuk masyarakat terdampak mulai dapat terlaksana dan diharapkan terus berjalan secara optimal," tuturnya.
Mengenai pelayanan rumah sakit, total dari empat rumah sakit yang ada di Kabupaten Mamuju, hanya dua rumah sakit yang dapat beroperasi, yaitu Rumah Sakit Regional dan Rumah Sakit Bhayangkara. Saat ini Kemenkes tetap mengatur kebutuhan tenaga dokter ahli di Provinsi Sulawesi Barat sehingga mampu memenuhi layanan kesehatan pascabencana gempa tersebut.* (rit’z)
Facebook Comments