KAMPUNG CYBER KOTA BLITAR, BERGERAK WUJUDKAN MASYARAKAT REVOLUSI 4.0

Kontributor : LPPL Mahardhika FM Kota Blitar Jatim

indonesiapersada.id I Blitar Kota - Di era yang semakin modernisasi, keberadaan masyarakat yang melek IT tentu menjadi sebuah harapan. Penggeraknya bukan hanya dari unsur Pemerintahan, setingkat desa atau kelurahan pun bisa menjadi inisiator. Belakangan, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kominfo menghadirkan desa digital untuk menangkis kesejangan teknologi di masyarakat. Di Kota Blitar, sebutan desa digital memang belum ada. Namun ada satu wilayah, yang bergerak mewujudkan masyarakat melek IT, menuju revolusi 4.0, yaitu Kampoeng Cyber.

Terletak di BTN Asabri Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kampoeng Cyber merupakan salah satu kampung kreatif, perwujudan program Masyarakat Berdaya Menuju Kota Pariwisata (Maya Juwita) Kota Blitar. Berdiri sejak 2017 lalu, Kampoeng Cyber memang berbeda dengan kampung kreatif lainnya yang tampil secara fisik. Kampoeng Cyber lebih memilih menjadi portal informasi dan edukasi bagi masyarakat yang ingin belajar soal IT.

Founder dan Pengurus Kampoeng Cyber Kota Blitar, Eka Sulistiyana mengatakan, Kampoeng Cyber menjadi tekad warga dalam membentuk masyarakat digital. Artinya tidak gagap teknologi dan dapat memanfaatkan kecanggihan IT 4.0 dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, kedepan ekonomi masyarakat ikut terbantu dengan pemanfaatan teknologi secara maskimal.

“Awalnya kita kenalkan dulu dengan media sosial yang mereka tahu mulai dari Whatsapp, Facebook dan lain sebagainya. Kita arahkan untuk bisa menggunakan dengan baik dan bijak dulu. Supaya ke depan mereka siap ketika kehidupan sehari-hari full menggunakan teknologi informasi. Setelah itu, kita upayakan untuk lebih dioptimalkan foto produk bagi pelaku UMKM sebelum dipasarkan melalui media sosial. Disisi anak-anak juga kita arahkan untuk bisa belajar melalui media sosial, dan bisa memilih konten-konten yang baik,” terang Eka.

Langkah ini pun kemudian mulai membuahkan hasil, saat pelaku UMKM yang semula berjualan secara konvensional, mulai beralih ke penjualan online. Sehingga dimasa pandemic Covid-19, mereka lebih mudah beradaptasi karena strategi pemasarannya sudah cukup matang. Didukung pula dengan aplikasi market place yang dihadirkan Kampoeng Cyber bernama blitarshop.com. Disector lain, Eka juga mengembangkan pelayanan surat menyurat pengantar RT-RW secara online yang dikemas dalam aplikasi Sisutar. Sedangkan yang menjadi  salah satu program unggulan yaitu aplikasi bank sampah. Yang mana, nasabah sangat dimudahkan jika ingin melihat saldo atau meminta petugas mengambil sampah di rumah.

Sementara itu, Ricky Fredo Pratama Putra, salah satu pemuda BTN Asabri Kelurahan Gedog menilai keberadaan Kampoeng Cyber sangat bermanfaat, karena secara perlahan mampu merubah perilaku masyarakat menuju era 4.0. Banyak trobosan yang dihadirkan, bahkan Kampoeng Cyber juga memberikan kebebasan bagi anak muda Kelurahan Gedog untuk belajar soal IT, mulai dari pembuatan website, aplikasi, digital marketing hingga sinematografi.

“Kampoeng Cyber saya rasa sangat membantu masyarakat, dalam hal IT. Terutama bagi pelaku usaha batik, kuliner, dan lainnya,” ujar Ricky.

Meski masih bergerak di lingkungan Kelurahan Gedog, namun keberadaan Kampoeng Cyber menjadi salah pioneer Kota Blitar menuju Indonesia Semakin Digital, Semakin Maju. Bahkan keberadaannya juga diakui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam agenda “Cangkrukan Blitar Keren”, (19/08/2021) menyebut Kampoeng Cyber menjadi strategi yang tepat dalam mengembangkan potensi lokal dengan pemanfaatan digital yang optimal. (Fan)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor