IN MEMORIAM SUDARMEDI: SELAMAT JALAN KANGMAS

OPINI 
Rita Zoelkarnaen – Wasekjen 1 INDONESIAPERSADA.ID, Pemimpin Redaksi Program Siaran Serentak Berita Indonesia Live, Direktur Utama LPPL Radio Mahardhika FM Kota Blitar Jawa Timur

Bagi orang lain, mungkin dia orang yang biasa – biasa saja, hanya seorang pejabat tingkat terendah di jajaran struktural Kementerian Kominfo. Tapi tidak bagi saya. Dalam pandangan dan penilaian saya, dia adalah sosok yang luar biasa dalam hal dedikasi terhadap tumbuh kembang LPPL Indonesia.

Ya, itulah kesan saya atas sosok seorang Sudarmedi, Sub Koordinator Layanan Radio, Direktorat Penyiaran Kementerian Kominfo. Dan sehari – hari saat komunikasi melalui telpon maupun whatsapp, saya memanggilnya dengan sebutan Kangmas Medi. Dan Beliau selalu memanggil saya dengan panggilan “Yunda”. Hanya Beliau yang memanggil saya dengan sebutan itu. Padahal, saya hanya ketemu sekali sejak pertama kali kenal.

Dan, saat Mbakyu Renny atasannya Kangmas Medi membagi kabar di group whatsapp LPPL INDONESIAPERSADA.ID, bahwa Kangmas Medi wafat, saya seperti kehilangan tenaga untuk sekedar segera mengucapkan belasungkawa di group whatsapp. Dalam benak saya hanya muncul satu pikiran, "Ya ALLAH, Engkau telah memanggil orang baik yang sangat peduli terhadap LPPL Indonesia agar terus tumbuh dan berkembang."

Masih terekam pesan whatsapp Almarhum saat 19 Pebruari 2021 lalu pukul 11.54 WIB, mengabarkan positif terpapar Covid-19. “Yunda, nyuwun do’a ne rencang - rencang yo untuk kesembuhanku, aku positif Corona dan aku minta maaf ke semua temen – temen yang tidak tertangani masalahnya, sekali lagi maafin saya Yunda.”

Pesan tersebut disertai foto Beliau di dalam ruang rawat inap rumah sakit, lengkap mengenakan busana khas pasien warna biru muda. Wajahnya terlihat pucat, dengan hidung dipasang alat bantu pernapasan. Mungkin saturasi oksigen di dalam darahnya dibawah normal sehingga harus menggunakan alat bantu pernapasan.

Empat hari sebelumnya, tanggal 15 Pebruari 2021, saya chat karena ada pertanyaan dari LPPL Radio Serang Gawe FM Serang Banten tentang username dan password untuk urusan IPP dan ISR. Beliau menjawab jika lagi sakit. “Aku gek sakit Yunda. Sudah tiga hari ga bisa bangun, tidur saja. Badan panas dingin, terus tulang dan persendian pada sakit, gara – gara kehujanan mungkin nih Yunda.”

Ternyata, sakit yang Beliau keluhkan adalah tanda – tanda mulai terpapar Covid-19, yang hari ini, Minggu (14/3/2021) telah merenggutnya. Padahal beberapa hari setelah itu, saat saya ajak berbincang di group whatsapp LPPL INDONESIAPERSADA.ID, Beliau mengabarkan kondisinya telah membaik bugar dan sehat. Bahkan pada 25 Pebruari 2021 dalam chat japri sempat menyampaikan keinginannya akan mendirikan Konsultan Perijinan Radio.

Saat saya menulis In Memoriam ini, saya scoll saat terakhir komunikasi via whatsapp pada 5 Maret 2021. Beliau minta bantuan supaya saya menghubungi Mas EDDY dari LPPL Radio Suara Banjar FM Martapura Kalimantan Selatan. “Assalamualaikum … Yunda, aku minta tolong donk, aku minta Pak Eddy pengurus LPPL Banjarmasin untuk telpon aku. Udah aku WA dan telpon ga dibales – bales. Nyuwun tulung ya Yunda.”

Itu adalah hari terakhir saya komunikasi via whatsapp dengan Kangmas Medi. Dan pertemuan pertama saya tiga tahun lalu, rupanya sekaligus menjadi pertemuan terakhir. Saya ingat betul kapan bertemu pertama kali, pada hari Kamis tanggal 7 Pebruari 2019 di deret kursi belakang Ballroom Santika Hotel Gubeng Surabaya, dalam momen Konferensi Nasional LPPL Indonesia sebagai rangkaian kegiatan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Almarhum mengenakan baju batik corak kembang – kembang warna hitam dengan warna dasar putih, dan celana hitam.

Kala itu, kami hanya sempat berbincang sesaat, hanya beberapa menit, karena sebagai Sekretaris Panitia Pelaksana, saya masih harus wira – wiri memastikan acara berjalan sesuai rundown. Kehadiran Kangmas Medi di acara tersebut, selain karena bersinggungan dengan bidang tugasnya sebagai Sub Koordinator Layanan Radio, juga menyaksikan Dirjen PPI Prof. Dr. Ahmad M. Ramli mewakili Menteri Kominfo membuka Konferensi.

Namun perbincangan tatap muka yang hanya sesaat tersebut, berlanjut panjang lebar melalui telepon sore harinya, setelah acara Konferensi selesai. Saya menelepon dengan suasana hati lega karena rangkaian acara Konferensi Nasional LPPL Indonesia berjalan sukses melampaui ekspektasi, membuat penatnya otak dan lelahnya fisik seolah tak terasa.

Perbincangan kami berdua di telepon berlangsung lama, lebih dari satu jam. Saya menelepon sembari melepas penat di Santika Hotel Gubeng, dan Kangmas Medi pun juga sudah balik istirahat di hotel tempatnya menginap. Seingat saya, Beliau kala itu bersama rombongan menginap di Hotel Bumi Jl. Basuki Rahmat Surabaya.

Obrolan kami menarik dan saling antusias, hingga kuping terasa panas karena kelamaan menempel di handphone tidak terasa. Kangmas Medi semangat bertanya tentang apa dan bagaimana visi misi Konferensi Nasional LPPL Indonesia. Saya pun antusias menjelaskan panjang lebar perjalanan organisasi LPPL Indonesia.

Mulai dari berdirinya Asosiasi LPPL Radio Jawa Timur tahun 2017. Kemudian pertemuan LPPL Indonesia di Kabupaten Banyuasin tahun 2018 yang diinisiasi oleh Asosiasi LPPL Radio Jawa Timur justru memunculkan perbedaan pendapat tentang cara membangun organisasi LPPL Indonesia. Hingga terselenggaranya Konferensi Nasional LPPL Indonesia yang terlaksana sukses membentuk wadah organisasi yang akhirnya dikenal sebagai Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (INDONESIAPERSADA.ID).

Dari obrolan bersejarah pada 7 Pebruari 2019 itulah, akhirnya Kangmas Medi jatuh cinta pada LPPL Indonesia karena melihat spirit luar biasa dari ratusan peserta yang hadir mengikuti Konferensi Nasional LPPL Indonesia. Sejak saat itu, setiap kali ada kendala tentang perizinan radio, Kangmas Medi nyaris on call 24 jam siap dihubungi dan membantu tanpa pamrih.

Termasuk saat banyak LPPL Indonesia terkendala dalam pembayaran tagihan IPP dan ISR. Misalnya, LPPL Radio Gema Saijaan FM Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, LPPL Radio Pemerintah Kabupaten Landak (Rapela FM) Kalimantan Barat, LPPL Radio Serang Gawe FM Serang Banten, dan LPPL Radio Swara Praja FM Lampung Barat Lampung.

Kini, orang baik itu telah pergi. Semua kebaikannya berbaris rapi di ingatan seperti kumpulan semut yang berbaris rapi dan tak terhitung jumlahnya. Sikapnya pun sangat menyenangkan. Seperti kala saya kirimi dresscode polo shirt LPPL Radio Mahardhika FM, Beliau pamer saat dipakai jalan – jalan di Malioboro pas Beliau bertugas ke Jogja. 

Kepribadiannya juga jenaka dan suka melucu. Pernah suatu ketika, Beliau kirim foto di group whatsapp LPPL INDONESIAPERSADA.ID dengan dandanan ala dukun berbusana adat Jawa, memamerkan keris kecil (cukrik) yang dicabut dari rangkanya, acting mata melotot dengan seluruh jari tangan mengenakan cincin batu akik kecuali jari jempol.

Atau, pada kesempatan lain pamer foto sedang memancing di kolam ikan koi di pekarangan rumahnya di kawasan Utan Kayu Selatan Jakarta Timur. Beliau memang hobi memancing, sehingga memarodikan karena dilarang memancing beneran akibat pandemi, Beliau foto acting seolah stres dan memancing di kolam ikan hias.

Tak ada lagi yang selalu memanggil saya “Yunda” baik saat telepon maupun saat chat whatsapp. ALLAH lebih menyayangmu Kangmasku. Ilmu dan kebaikan yang kau tebar untuk kami, semoga selalu menjadi penerang dan melapangkan kuburmu, menjauhkanmu dari siksa kubur, dan menjadi penuntunmu ke surgaNYA. Aamiin.*

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor