GURU PENGGERAK WONOSOBO DIHARAPKAN MAMPU MENERAPKAN INOVASI DI DALAM KELAS

Keterangan Gambar : Para calon guru penggerak Kabupaten Wonosobo peserta Lokakarya 7 dengan tema Panen Hasil Belajar, mengenakan busana khas dari berbagai daerah di tanah air. (foto: pesona fm)


Kontributor: LPPL Radio Pesona FM Kab. Wonosobo Prov. Jateng, Editor: Rita Zoelkarnaen

indonesiapersada.id – Wonosobo, Jateng: Tahun 2023 jumlah peserta Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan ke 7 di Kabupaten Wonosobo masuk dalam lima besar terbanyak se-Jawa Tengah. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Petugas Monitoring Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah, Setiyo Hartanto, Minggu (3/12/2023 saat menghadiri Lokakarya VII di GOR SMKN 2 Wonosobo.

Ia menyampaikan bahwa antusias guru di Kabupaten Wonosobo untuk mengikuti program ini memang terbilang cukup tinggi. Artinya, semangat untuk bergerak dan meningkatkan kapasitas diri mereka sangat baik.

“Proses seleksi awal masuk menjadi CGP tidaklah mudah, jadi yang berhasil lolos sampai tahap ini merupakan memiliki niat yang kuat,” kata Setiyo seperti dilaporkan LPPL Radio Pesona FM Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dalam program siaran berita serentak Berita Indonesia Live (BILive) edisi Selasa (5/12/2023) kemarin.

Lokakarya merupakan salah satu kegiatan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP). Tujuannya untuk menciptakan guru - guru yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik di sekolah dan komunitasnya. Memasuki fase akhir, CGP Angkatan 7 saat ini telah memasuki Lokakarya 7 dengan tema Panen Hasil Belajar.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Wonosobo, Slamet Faizi menyebutkan tujuan kegiatan ini salah satunya adalah untuk melihat progres dan kemajuan para CGP. Ia menekankan para CGP dan GP harus mampu menjadi penggerak bagi diri sendiri, kelasnya, sekolahnya, bahkan bagi sekolah-sekolah lain.

Lebih jauh tujuan utama adanya Guru Penggerak tentu menerapkan ilmunya di dalam kelas,” ujarnya.

Ia menambahkan, patokan keberhasilan bagi para Guru Penggerak adalah inovasi yang dibuat oleh guru. Selain itu model pembelajaran Guru Penggerak juga harus mengedepankan model pembelajaran yang menyenangkan serta berkreasi. Hal ini secara tidak langsung menurut Slamet akan menurunkan Angka Tidak Sekolah (ATS) di Wonosobo.* (pesona fm)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor