DIGITALISASI TOPANG 10 JUTA UMKM BERTAHAN KALA PANDEMI

Keterangan Gambar : NO. 5 DUNIA. Kata Menkominfo, jumlah bisnis startup Indonesia terbesar kelima sedunia.* (foto: kemenkominfo)


indonesiapersada.id – Jakarta: Tercatat 10 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia memanfaatkan teknologi digital untuk eksis dan produktif meski dihantam pandemi. Digitalisasi menjadi solusi memberdayakan UMKM, terutama membantu bisnis ultra mikro tetap bertahan.

“Dalam bentuk digital on boarding melalui program unggulan kami: “Bangga Buatan Indonesia” menghasilkan lebih dari 10 juta UMKM”. Demikian ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johny G. Plate dalam 1st ASEAN Digital Minister’s Meeting (ADGMIN) yang berlangsung virtual dari Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Pertemuan pertama para menteri telekomunikasi negara – negara anggota ASEAN ini berlangsung secara daring, 18 – 22 Januari 2021. Pertemuan diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia. Tujuannya, membentuk lansekap digital pasca pandemi Covid-19 dengan mengadopsi ASEAN Digital Masterplan 2025 (ADM2025).

Pada paruh waktu 2020 lalu, UMKM yang terfasilitasi baru 3,4 juta. Namun angka itu melonjak hingga nyaris tiga kali lipat di penghujung tahun 2020. Empat tahun mendatang, tahun 2024, diharapkan lebih dari 30 juta UMKM di Indonesia go digital. Angka tersebut berarti separuh dari total 60 juta UMKM tanah air tersentuh platform digital.

Meski UMKM bukan satu – satunya pilar ekonomi digital di Indonesia saat ini karena juga ada bisnis startup yang tumbuh tak kalah pesat. Bahkan Indonesia membukukan sebagai negara kelima di dunia dengan jumlah startup terbanyak. Terekam lebih dari 2000 startup, 4 Unicorn, dan 1 Decacorn.

Johny Plate, dalam forum pertemuan para menteri yang membidangi telekomunikasi negara – negara ASEAN tersebut lebih lanjut menjelaskan, Indonesia terus berupaya memelihara lingkungan digital melalui program yang memfasilitasi bisnis untuk tumbuh dan berkembang. Antara lain dengan Program Gerakan 1000 Starups Digital.

Guna mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam membantu pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi, perlu kolaborasi antar negara ASEAN. Semangat kolaborasi tersebut harus fokus untuk mengatasi pandemi. Manfaat digitalisasi juga harus dioptimalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

“Selain itu, selama masa sulit ini, juga penting untuk mempertahankan optimisme, dengan bersama – sama bangkit kembali dan bergerak menuju ASEAN sebagai komunitas yang terhubung secara digital,” pungkas Menteri Johny.* (rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor