
Keterangan Gambar : Sisa – sisa hutan dan lahan yang terbakar di Kabupaten Tebo Jambi yang per Kamis (21/9/2023) hari ini berhasil dipadamkan oleh Tim Satgas Karhutla Kabupaten Tebo atas bantuan helikopter water bombing BNPB.* (foto: istimewa)
BUTUH 11 HARI MEMADAMKAN 100 HEKTAR LAHAN KARHUTLA DI TEBO JAMBI
Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id - Jakarta: Tim Satgas Karhutla berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Kebakaran telah berlangsung sejak Senin (11/9/2023) lalu dan titik - titik api baru berhasil dijinakkan per Kamis (21/9/2023) hari ini. Tim Satgas Karhutla yang diterjunkan melakukan operasi pemadaman terdiri dari TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat dan Relawan.
Operasi pemadaman yang dilakukan Tim Satgas Karhutla terbagi dua yakni Operasi Darat dan Udara. Operasi Darat memprioritaskan pemadaman dengan menggunakan pompa air yang masih dapat dijangkau dengan moda transportasi darat. Sedangkan Operasi Udara mendapat dukungan dari BNPB dengan pengerahan helikopter water bombing berjenis UH-60A yang disiagakan untuk mengantisipasi karhutla di wilayah Jambi.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo Nafri Junaidi mengatakan operasi pemadaman berhasil dan cukup terkendali.
"Alhamdulillah kami cepat mendapat respon dan mendapat dukungan heli water bombing untuk menjangkau upaya pemadaman yang tidak dapat dilalui oleh Tim Satgas Darat," ujar Nafri melalui sambungan telepon (20/9/2023), dalam release BNPB kepada media Kamis (21/9/2023) siang ini.
Adapun target operasi heli water bombing diantaranya pemadaman di Desa Aburan Batang Tebo dan Desa Pemayungan. Luas wilayah yang terbakar dilaporkan mencapai 100 hektar. Wilayah ini termasuk kawasan lahan konsesi hingga menjalar ke hutan kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) yang ikut terdampak kebakaran.
Tim Satgas Karhutla juga telah berhasil mengamankan barang bukti yang diduga digunakan oleh oknum yang membakar lahan. Hingga kini, pihak berwenang masih mendalami dan melakukan proses penyelidikan terkait penyebab kebakaran.
Posko Siaga Karhutla akan tetap beroperasi sebagai langkah antisipastif dan penanganan lanjutan. Upaya pendinginan akan dilakukan guna memastikan titik hot spot terkendali dengan baik. Memasuki musim kemarau, diimbau kepada stakeholder, pihak swasta dan masyarakat untuk tidak membakar lahan, apalagi di kawasan hutan.* (rit’z)
Facebook Comments