Keterangan Gambar : Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji pun turun gunung pekan lalu ikut melakukan dropping air bersih memenuhi kebutuhan warganya di Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari, salah satu desa terdampak kekeringan di Kabupaten Pacitan.* (foto: purwosasongko)
BUPATI PACITAN SIAPKAN FORMULA BARU TERPADU TANGANI KEKERINGAN
Kontributor: Purwo Sasongko LPPL Radio Suara Pacitan FM Jatim, Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id – Pacitan: Sejumlah wilayah di Kabupaten Pacitan masih dilanda kekeringan. Upaya penanganan telah diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, salah satunya dengan dropping air bersih. Hanya saja upaya lebih keras tampaknya masih harus dilakukan. Apalagi bencana yang terjadi telah menjadi fenomena turun temurun. Tak tuntas dengan pembagian air bersih, kini Pemkab Pacitan menyiapkan formula baru.
"Untuk mengatasi masalah (kekeringan - red) ini, kami tengah merumuskan berbagai upaya," ujar Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (21/9/2023) seperti dilaporkan Purwo Sasongko Reporter LPPL Radio Suara Pacitan FM.
Adapun langkah pertama, lanjut Mas Aji, adalah kolaborasi seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait. Hal ini bertujuan menyamakan cara pandang mulai dari OPD hingga Pemerintah Desa. Dari upaya itu diharapkan didapatkan pemetaan kawasan rawan air bersih yang objektif. Tidak itu saja, ragam masalah yang dihadapi tiap desa juga akan dapat terpotret nyata.
"Titik kerawanan kekeringan bisa kita petakan bareng – bareng kemudian penanganannya disesuaikan dengan karakter masalah di tiap desa," ujar Bayuaji usai rapat bersama para pemangku kepentingan termasuk Kepala Desa (Kades).
Ia menambahkan, untuk penanganan lanjutan, pihaknya akan memverifikasi titik kekeringan. Disusul kemudian dengan menginventarisasi sumber air yang dapat dimanfaatkan. Berikutnya adalah mendata ulang keberadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang telah dibangun oleh pemerintah daerah sebelumnya. Instrumen terakhir ini diharapkan dapat difungsikan untuk menopang penyaluran air.
“Sambil menunggu penanganan jangka panjang, dropping air bersih akan terus dilakukan," papar tokoh penghobi olahraga selancar itu.
Bayuaji juga mengatakan, dari sisi anggaran tim teknis tengah menghitung besaran dana yang dibutuhkan. Dengan penanganan ekstra dampak kekeringan diharapkan menurun mulai tahun depan. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, hingga saat ini jumlah warga mengalami krisis air bersih sebanyak 15.949 jiwa atau 7.277 Kepala Keluarga (KK).* (purwosasongko)
Facebook Comments