
Keterangan Gambar : Tawa menyejukkan calon ibu negara. Siti Atikoh Suprianti, istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, tertawa lepas saat berdialog dengan para santriwati di Ponpes Gubug Al Munir, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024). (foto: tpn ganjar mahfud)
ATIKOH DI PONPES GUBUG AL MUNIR LUMAJANG, PESANTREN KAWAH CANDRADIMUKA SANTRI
Oleh: Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto, Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id – Lumajang, Jatim: Siti Atikoh Ganjar menyebut pesantren sebagai kawah candradimuka bagi para santri. Sebab di pesantren, santri tidak hanya belajar ilmu agama tetapi juga ilmu dunia serta disiplin waktu. Hal itu disampaikan Atikoh saat silaturahmi dan menyapa ratusan santri, jama’ah dan simpatisan Ganjar - Mahfud di Pondok Pesantren Gubug Al Munir, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).
Atikoh tiba di lingkungan Ponpes Gubuk Al Munir sekitar pukul 13.45 WIB. Ia datang didampingi Yuda Wicaksono, kader PDI Perjuangan yang juga Caleg DPR RI. Kedatangan Atikoh disambut oleh pengasuh PP, KH Misbahul Munir dan istrinya.
“Di ponpes ini kalau saya istilahkan adalah kawah candradimuka untuk anak - anak (santri - red),” kata cucu dari KH Hisyam Abdul Karim, pendiri Ponpes Riyadus Sholikhin Kalijaran, Purbalingga saat menyapa para santri dan jama’ah yang hadir.
Istri calon presiden (capres) nomor 3 Ganjar Pranowo ini mengatakan, santri tak hanya belajar akidah saja. Santri juga diberikan pendidikan akhlak, adab serta ilmu dunia. Sehingga bisa seimbang, karena adab lebih tinggi dari ilmu. Itu yang jadi bekal santri bagaimana kita berperilaku, menghormati orang lain.
Ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu menyebut para santri adalah anak - anak yang beruntung. Musababnya, mereka bisa menimba ilmu baik dunia maupun akhirat.
“Semoga nanti manfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga bangsa dan negara,” katanya, seperti dilaporkan Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto kepada redaksi www.indonesiapersada.id, Kamis (25/1/2024).
Di kesempatan itu, Atikoh mendorong para santri memiliki cita - cita tinggi dan upaya kuat untuk meraihnya. Sebab, kata Atikoh, santri punya kesempatan belajar yang sama dengan siswa pada umumnya.
“Sehingga, belajarlah setinggi mungkin, serajin mungkin untuk semua yang diberikan oleh Pak Ustad, Bu Ustadzah, Pak Kiai. InsyaaAllah ilmunya semua akan bermanfaat,” tandasnya.
Usai berkunjung di Lumajang Atikoh Ganjar dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke Probolinggo, Kabupaten Malang, Malang, Blitar, Nganjuk, Jombang hingga Surabaya.* (aan)
Facebook Comments