
Keterangan Gambar : Banjir di Sampang (31/1/2022) hingga melewati pinggang orang dewasa, memaksa warga dievakuasi termasuk anak - anak. Saat ini banjir dilaporkan telah surut, namun Tim Gabungan masih siaga menyusul Status Tanggap Darurat Banjir Sampang hingga 14 Januari 2023 mendatang. (foto: BNPB)
MESKI BANJIR SAMPANG SUDAH SURUT, TIM GABUNGAN MASIH SIAGA
persadaindonesia.id – Sampang: Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur dilaporkan sudah surut per hari ini, Rabu (4/1/2023). Hal ini sebagaimana laporan Kepala BPBD Kabupaten Sampang Asroni saat tergabung dalam acara Teropong Bencana BNPB.
"Puncaknya itu pada saat tanggal satu, lalu tanggal dua itu berangsur-angsur surut, sekarang sudah surut," kata Asroni.
Hingga kini, tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI – Polri, PMI, BPBD Kabupaten Sampang, BPBD Provinsi Jawa Timur, Tagana, Forkopimda dan masyarakat masih bersiaga di beberapa titik untuk memastikan kondusifitas berjalan normal. Beberapa akses jalan yang sempat tertutup karena banjir, kini sudah bisa dilalui kendaraan. Meski demikian, warga yang hendak melintas dihimbau untuk hati-hati terhadap lumpur yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Hasil laporan sementara, banjir mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Selain itu, peristiwa ini juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum hingga sarana dan prasarana. Sebagai respon cepat, pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor terhitung tanggal 2 hingga 14 Januari 2023.
Melihat prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG untuk wilayah Sampang hingga 3 hari mendatang (6/1/2023) berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan. BNPB menghimbau Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengingat adanya ancaman potensi cuaca ekstrem.
Salah satunya, melalui penyampaian informasi secara berjenjang hingga diterima oleh perangkat daerah di tingkat RT/RW mengenai waspada peringatan dini hujan. Penguatan diseminasi informasi peringatan dini bertujuan untuk mengantisipasi potensi risiko sehingga bisa menjadi pertimbangan langkah mitigasi yang harus diambil sebelum terjadi bencana.
Banjir merendam empat desa dan lima kelurahan di Sampang sejak 31 Desember 2022. Kawasan jalan protokol pun ikut terendam dengan tinggi air mencapai lebih dari pinggang orang dewasa. Akibatnya, banyak warga harus dievakuasi tanpa kecuali anak – anak dan para lanjut usia yang tengah sakit menjalani perawatan di rumah.*(rit’z)
Facebook Comments