KIAT GANJAR HADAPI ORMAS YANG TOLAK INVESTASI

Keterangan Gambar : EKSPRESIF. Ganjar Pranowo Bacapres PDI Perjuangan dengan gayanya yang ekspresif saat Selasa (1/8/2023) lalu di Jakarta menjadi narasumber Webinar tentang pengawasan Organisasi Kemasyarakatan yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri.*(foto: istimewa)


JURNAL PEMILU 2024

indonesiapersada.id – Semarang: Bakal calon presiden (Bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menceritakan tantangan yang dihadapi oleh daerah terkait organisasi kemasyarakatan yang kadang bergerak menolak investasi di wilayahnya. Hal ini diungkapkan Ganjar saat menjadi keynote speaker pada webinar dengan tema 'Pemantapan Koordinasi Tim Terpadu Pengawasan Organisasi Kemasyarakatan Dalam Menjaga Stabilitas Sosial Politik, Keamanan, Ketenteraman, dan Ketertiban Umum' yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri, Selasa (1/8/2023).

Seperti yang dikutip dari www.liputan6.com, Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya pemberdayaan, pelatihan, pengawasan, dan pemantauan organisasi kemasyarakatan sesuai dengan Permendagri Nomor 56 tahun 2017. Ganjar juga menekankan perlunya deteksi dini melalui Tim Terpadu Pengawasan Ormas. Termasuk peran BIN Daerah, kepolisian, dan TNI dalam membentuk early warning system mengantisipasi potensi masalah yang muncul dari ormas.

Pada bagian lain, Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan angkat bicara soal proyek sodetan Ciliwung yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo. Di era kepemimpinanya saat itu, ia dituding sebagai penyebab terhambatnya pembangunan Sodetan Ciliwung karena lambatnya pembebasan lahan. Dari kediamanya di kawasan Lebak Bulus Jakarta selatan, masih mengutip www.liputan.6.com pada Selasa (1/8/2023) Anies mempersilahkan untuk dilakukan audit. Melalui audit bisa dilihat apa saja yang sudah dikerjakan selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir.

Sementara itu mengutip www.detiknews.com, Bacapres Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada hari yang sama menerima kunjungan Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Pangeran Khalid Bin Salman Bin Abdul Aziz beserta delegasi di Jakarta. Keduanya membahas kerja sama terkait industri pertahanan. Ia yakin Arab Saudi dapat mewujudkan visi pertahanan 2030 dan berharap industri pertahanan Indonesia dapat menjadi bagian dari visi tersebut. RI dan Arab Saudi turut berkomitmen memperkuat kerja sama pendidikan melalui pertukaran pelajar antar institusi kedua angkatan bersenjata.*(rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor