Catatan (2) dari FGD LPP RRI dan INDONESIAPRSADA.ID

indonesiapersada.id - Surabaya: LPP RRI dan LPPL yang tergabung dalam INDONESIAPERSADA.ID (Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia) mulai berupaya mewujudkan sinergitas. Namun, agaknya masih banyak hal yang harus dibahas untuk mencapai titik pemahaman yang sama.

Hal tersebut mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) Sinergi LPP dan LPPL dalam Membangun Komunikasi Publik yang Efektif, Selasa (16/3/2021), secara virtual dari RRI Semarang Jawa Tengah. Ada empat narasumber yang hadir dalam FGD secara daring tersebut, yaitu Staf Ahli Menkominfo R. Niken Widiastuti, Anggota Dewan Pengawas LPP RRI Hasto Kuncoro, Dosen Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang Lintang Ratri, dan Direktur Eksekutif INDONESIAPERSADA.ID Aries Widojoko.

Dalam penjelasannya dua narasumber yaitu Niken dan Hasto memberikan pendapat yang senada. Sinergi yang dilakukan dalam program maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia penyelenggara lembaga penyiaran. Namun yang banyak dibahas lebih pada penekanan program sinergi yang dirupakan dalam bentuk siaran bersama.

“Silahkan LPPL me – relay acara – acara kita. Namun harus melalui adanya perjanjian kerjasama atau MoU,” kata Hasto, seraya mengatakan bahwa sesuai PP 11/ 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik, LPPL berjaringan dengan LPP.

Mengupas tema yang diahas, disisi lain Lintang Ratri justru mengingatkan hal yang dilakukan sebelum sinergi. Kedua pihak harus menyamakan persepsi terlebih dahulu. Jika sudah muncul persepsi yang sama maka barulah sinergi tersebut bisa dilakukan.

“Membangun sinergi itu ibaratnya jalan bareng. Tapi harus disamakan dulu visinya menyangkut pemahaman terhadap kata publik yang ada dalam Lembaga Penyiaran Publik. Pemahaman atas makna publik ini harus sama antara LPP RRI dengan LPPL,” kata Lintang.

Jika merujuk atas apa yang disampaikan oleh Ketua Harian INDONESIAPERSADA.ID Syaifudin Ahmad, sinergi yang diharapkan juga harus mencakup pada posisi setara secara kelembagaan. Tidak sebatas pada sekedar relay konten dari RRI, namun juga harus ada membuat konten bersama dan disiarkan bersama. Termasuk soal kelembagaan, diharapkan LPP RRI juga mendukung kebutuhan kanal LPPL dengan cara mau berbagi atau memberikan kanal untuk LPPL.

“Bersinergi itu bukan relay, tapi berjaringan dengan membuat konten siaran untuk disiarkan bersama, bukan hanya hanya sekedar kita LPPL kemudian relay program – program RRI.,” tandas Syaifudin.* (rit’z)