
Keterangan Gambar : Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae.* (foto: PPATK for IP)
PPATK TURBA CEGAH RP. 800 TRILIUN APBD DAN DD JADI SASARAN TPPU
indonesiapersada.id – Gunung Kidul: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPTK) serius berupaya mencegah terjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di daerah yang menyasar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Keseriusan tersebut bukan tanpa sebab, mengingat jumlah anggaran negarayang terdistribusi ke APBD dan Dana Desa (DD) angkanyamencapai Rp 800 T.
Langkah yang diambil adalah dengan cara mempersempit ruang gerak para pelaku yang potensial menjadikan APBD sebagai sasaran kejahatan ekonomi TPPU di daerah. Para pelaku kejahatan ekonomi TPPU ini akan melakukan segala cara untuk menyamarkan uang hasil kejahatan ekonomi yang dilakukan, seolah – olah dari perolehan yang halal. Misalnya, dengan dibelikan asset atau disimpan di bank menggunakan nama orang lain.
Kepala PPATK Dian Ediana Rae dalam Program Siaran Serentak Berita Indonesia Live, Rabu (7/4/2021) lalu mengatakan, upaya pencegahan terjadinya TPPU di daerah adalah melalui sosialisasi melalui media massa lokal. Seperti yang dilakukan pada Selasa (6/4/2021) lalu di LPPL Radio Swara Dhaksinarga FM Gunung Kidul DIY yang efektif karena disiarkan oleh seluruh anggota Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (INDONESIAPERSADA.ID)
“PPATK sangat berkepentingan menyosialisasikan seluruh fungsi dan kedudukannya serta tugas – tugas yang dilaksanakan. Dengan bantuan teman – teman LPPL mudah – mudahan upaya kita untuk mengatasi tindak pidana pencucian uang dan tindak kejahatan ekonomi secara menyeluruh bisa ditangani lebih baik lagi,” terang Dian Ediana.
Lebih lanjut Dian Ediana Rae mengatakan bahwa pihaknya minta dukung Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) meningkatkan kesadaran masyarakat bersama – sama memerangi TPPU dan tindak kejahatan ekonomi yang lain. Apalagi berdasarkan penelusuran yang dilakukan selama ini, para pelaku TPPU di daerah ternyata cukup beragam. Bukan hanya para pejabat di daerah atau anggota DPRD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memang erat bersinggungan dengan pengelolaan APPB. Tetapi para pelaku TPPU di daerah ternyata juga ada yang dari kalangan mahasiswa dan ibu – ibu rumah tangga.
Harapan Dian Ediana Rae tersebut didukung oleh Bupati Gunung Kidul Sunaryanta yang mendampingi saat live talkshow. Kepala Daerah yang baru menjabat satu bulan tersebut menyatakan komitmennya mendukung upaya PPATK, karena 26 jenis kejahatan ekonomi yang masuk ranah TPPU jika dibiarkan terjadi di daerah akan mengancam dan merugikan pembangunan di daerah.
“Saya akan mengawasi dengan ketat dinas – dinas yang mengelola anggaran besar di daerah, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendidikan. Saya juga mengajak seluruh staf agar tidak alergi terhadap kritik terutama kritik dari media massa,” kata Sunaryanta.
Dukungan Bupati Gunung Kidul tersebut memang bukan isapan jempol belaka. Orang nomor satu di Gunung Kidul tersebut membuktikan dengan mendukung Live Talkshow Serentak LPPL Indonesia bersama Kepala PPATK mengangkat tema Mengenal dan Mencegah Tindak Pidana Pencucian Uang di Daerah. Disiarkan serentak oleh seluruh anggota INDONESIAPERSADA.ID yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Bertindak sebagai host adalah Rike Oriza penyiar LPPL Radio Swara Dhaksinarga FM duet bersama co host Jorjie Satrio penyiar LPPL Radio Abdi Persada FM Kalimantan Selatan.
Didukung produser acara Merry Honey penyiar LPPL Radio Slawi FM Kab. Tegal Jawa Tengah dan Yudhistira penyiar LPPL IN RADIO Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian sebagai penanggung jawab program adalah Wahyu Riyadi Direktur LPPL Radio Gema Bungo FM Jambi selaku Redaktur Pelaksana Program Berita Indonesia Live. Dan sebagai pengarah adalah Ian Kusnianto Direktur LPPL Radio Slawi FM Kab. Tegal Jawa Tengah selaku Manajer Program Khusus Jejaring Radio INDONESIAPERSADA.ID yang terkenal dengan tagline Untuk Menyiarkan Baik.* (rit’z)
Facebook Comments