PENANGANAN DARURAT 3.898 JIWA KORBAN ERUPSI LEWOTOBI LAKI-LAKI TERUS DIMAKSIMALKAN

Keterangan Gambar : Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambrosius Kodo (jongkok – tengah) mendampingi Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan (jongkok – kanan) menyapa anak – anak pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Konga, Kecamatan Titihena, Kabupaten Flores Timur. (foto: bnpb)


Editor: Rita Zoelkarnaen

indonesiapersada.id – Flores Timur, NTT: Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus memaksimalkan upaya penanganan darurat bencana akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur. Hal tersebut seperti disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambrosius Kodo, Kamis (4/1/2024) di Posko Utama Lewotobi Laki-Laki Flores Timur.

Pada kesempatan itu, Ambrosius mendampingi kunjungan kerja Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan guna melihat langsung penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur. Ambrosius mengatakan bahwa seluruh upaya penanganan darurat bencana terus dimaksimalkan oleh pemerintah daerah setempat sesuai dengan prioritas.

"Pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin. Sesuai dengan prioritas pelayan termasuk kelompok rentan. Jika ada yang kurang akan kami sempurnkan,” kata Ambrosius dalam keterangan tertulis Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yang diterima www.indonesiapersada.id, Jum’at (5/1/2024).

Diakui oleh Ambrosius bahwa semakin hari pengungsian di beberapa titik memang mengalami peningkatan. Penyebabnya beberapa hal di antaranya adalah rasa kekhawatiran masyarakat terhadap aktivitas vulkanik. Suara gemuruh maupun lontaran abu vulkanik masih terjadi hingga hari ini.

Dari peningkatan pengungsi itu juga berdampak pada dinamika jumlah hasil pendataan yang berbeda dari waktu ke waktu. Ambrosius menambahkan, setiap hari pengungsi berdatangan terus karena gemuruh sehingga warga panik. Termasuk informasi yang membuat mereka takut.

"Perberdaan data jumah pengungsi bisa terjadi karena pengungsi belum terpusat. Di samping itu ada yang kemudian memutuskan untuk tinggal sementara di rumah kerabat. Dinamika jumlah pendataan selalu terjadi di setiap penanganan darurat bencana. Tapi hari ini data sudah semakin seragam,” tandasnya.

Berdasarkan hasil kaji cepat per Kamis (4/1/2024) pukul 21.54 WIB, wilayah terdampak erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki telah mencakup enam desa di dua kecamatan. Adapun rinciannya meliputi Desa Dulipali dan Desa Nobo di Kecamatan Ile Bura. Kemudian Desa Nawakote, Desa Boru, Desa Hokeng Jaya dan Desa Klatanlo di Kecamatan Wulanggitang.

Total pengungsi telah mencapai 3.898 jiwa yang terbagi di beberapa titik lokasi, baik tenda pengungsian, gedung sekolah, kantor koramil hingga rumah kerabat. Demi percepatan penanganan darurat erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Pemkab setempat telah menetapkan Status Siaga Darurat selama 14 hari terhitung 1-14 Januari 2024.* (rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor