
Keterangan Gambar : Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara tentang pembangunan infrastruktur hijau di depan para pengusaha yang tergabung Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Kamis (31/8/2023) yang tengah menggelar Rakernas di Semarang.* (foto: istimewa)
GANJAR SIAPKAN SDM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR HIJAU MASA DEPAN
Oleh: Pimred BILive Aan Kasianto, Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id - Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terampil untuk membangun infrastruktur hijau Indonesia di masa depan melalui sekolah vokasi di Jateng. Hal itu dikatakan Ganjar dalam Rakernas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Infrastruktur di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Jateng, Kamis (31/8/2023).
“Yuk kita proyeksikan apa nanti yang kurang. Hipotesisnya satu, SDM kita. Maka SDM kita inilah yang mesti kita dorong,” katanya.
Yang dilakukan Ganjar untuk meningkatkan kualitas SDM, di antaranya mendirikan SMKN Jateng. Sekolah itu mengusung model boarding school dengan menggratiskan biaya sekolah, makan, dan mess untuk siswa dari keluarga tidak mampu. Saat ini sudah bediri tiga SMKN Jateng, yakni di Semarang, Pati, dan Purbalingga.
Semua sekolah itu dilengkapi fasilitas penunjang belajar, kesempatan beasiswa luar negeri, dan kerja sama industri penyerap tenaga kerja. SDM yang lahir dari SMKN Jateng diproyeksikan Ganjar sebagai generasi pembangun infrastruktur hijau di masa depan. Sehingga, roda perekonomian yang 10 tahun dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dilanjutkan.
“SDM sekarang mesti kita genjot sehingga yang memelihara dan mengembangkan infrastruktur ke depan termasuk yang orientasi pada teknologi ramah lingkungan, InsyaAllah bisa kita dapatkan,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan, SDM di Indonesia akan semakin gencar menggerakan infrastruktur hijau apabila SMKN Jateng direplikasi ke seluruh provinsi di Indonesia. Apalagi kurikulumnya telah disesuaikan dengan kebutuhan industri penggerak ekonomi hijau. Jika desain ini bisa dilakukan dengan baik maka SMK menjadi sarana on the job training jangka panjang selama tiga tahun dan setelah lulus akan terserap lapangan kerja.
Ganjar juga berharap, infrastruktur hijau di masa depan dapat terus dikembangkan. Agar Indonesia semakin hebat dan sejajar dengan negara - negara maju di dunia. Pada masa depan, infrastrukur juga harus diarahkan pada green technology yang responsif dan pekan terhadap kondisi lingkungan.
Selain tiga SMKN Jateng, Ganjar juga menyiapkan 15 sekolah vokasi semi boarding serupa SMKN Jateng untuk menciptakan SDM pembangun infrastruktur hijau. Ke-15 sekolah tersebut antara lain SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, dan SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten.
Kemudian SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri, SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Banyumas, SMKN 1 Tonjong Brebes, dan SMKN 1 Randudongkal Pemalang.
Ganjar juga sedang memperbanyak jumlah SMK di-remote area yang belum memiliki sekolah negeri di 17 kecamatan se-Jateng. Di antaranya Kecamatan Pagentan, Kecamatan Tawangmangu, Dusun Rahtawu Kecamatan Gebog, Kecamatan Kemalang, Kecamatan Pancur, Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Batuwarno.
Kemudian di Kecamatan Poncowarno, Kecamatan Tlogomulyo, Kecamatan Bejen, Kecamatan Gladagsari, Kecamatan Kalikotes, Kecamatan Tamansari, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Madukara, Kecamatan Kebonarum, serta Kecamatan Wonosamodro.* (aan)
Facebook Comments