indonesiapersada.id – Semarang: Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu semakin mengecil.  Hal tersebut mengindikasikan, kesetaraan peran laki - laki dan perempuan semakin berimbang. Kondisi yang lebih baik dibanding Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten.

Hal itu seperti disampaikan Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan dalam press release secara daring, Selasa (1/8/2023) yang diikuti www.indonesiapersada.id.

“IKG Jateng yang menurun tersebut dipengaruhi oleh dimensi kesehatan reproduksi, dan dimensi pasar tenaga kerja,” kata Dadang.

Dadang juga menjelaskan, perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator perempuan pernah kawin pada rentang usia 15 - 49 tahun. Saat kelahiran hidup pertama berumur kurang dari 20 tahun (MHPK20). Indikator tersebut turun dari 26,7% pada 2021 menjadi 26,4% pada 2022.

Sementara itu, perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan dua indikator. Pertama, persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas/ yang meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Kedua, proporsi keterwakilan perempuan di parlemen yang meningkat pada tahun 2022/ menjadi sebesar 20% dibandingkan pada 2021 yang hanya 18,33% saja.*(rit’z)