
Keterangan Gambar : Pengawal calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo hanya bisa pasrah saat seorang nenek yang berjualan di Pasar Kota Wonogiri menyayang pipi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut, Jum’at (29/12/2023). Sosok pria berambut putih tersebut memang terkenal figur yang sangat dekat dengan rakyat. (foto: tpn ganjar mahfud)
BLUSUKAN KE PASAR WONOGIRI, GANJAR DICURHATI TINGGINYA HARGA BERAS DAN CABAI
Oleh: Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto, Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id – Wonogiri, Jateng: Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo kembali blusukan menemui rakyat, Jum’at (29/12/2023). Kali ini, Ganjar blusukan ke Pasar Kota Wonogiri dan mendengarkan keluhan pedagang dan pembeli terkait harga - harga yang melambung tinggi.
Kedatangan Ganjar ke Pasar Wonogiri langsung membuat heboh. Ribuan pedagang dan pembeli langsung mengerumuni mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Selain untuk menyapa, bersalaman dan berebut minta foto, warga yang didominasi emak - emak itu mengeluhkan soal harga.
"Pak, gimana ini Pak harga - harga semuanya mahal. Beras mahal, cabai naik, bawang merah bawang putih naik. Tolong Pak bantu kami rakyat kecil," teriak warga, seperti dilaporkan Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto kepada redaksi www.indonesiapersada.id kemarin.
Ganjar pun dengan sabar melayani keluhan warga itu. Ia menanyakan satu persatu harga kebutuhan pokok, baik pada pedagang maupun pada pembeli.
Dari sidak Ganjar itu, ia mendapati sejumlah harga kebutuhan pokok memang naik cukup tinggi. Beras dari semula Rp 10.000 kini menjadi Rp 13.000 sampai Rp 16.000 per kilogram. Sementara cabai rawit dari semula Rp 70.000 per kilogram, kini jadi Rp 78.000 sampai Rp 80.000 per kilogram.
"Bawang merah dan bawang putih juga naik Pak. Bawang merah dulu Rp 35.000 dan bawang putih Rp 32.000, sekarang sudah Rp 40.000. Telur dan ayam juga naik," ucap Holy, (43), salah satu pedagang.
Kenaikan harga itu lanjut para pedagang dan pembeli sudah berlangsung cukup lama. Khusus beras, harga naik sudah terjadi sejak enam bulan lalu.
"Sudah lama Pak, sudah enam bulan lebih. Tolong Pak diturunkan harganya, kalau tinggi begini, rakyat yang kesulitan," timpal Nevi (30) salah satu warga.
Ganjar mencatat semua keluhan masyarakat terkait harga - harga itu. Ia juga sempat ngopi di warung tengah pasar dan mendengarkan curhat masyarakat. Keluhan yang sama ia dapatkan, tentang harapan harga kebutuhan pokok distabilkan.
"Saya melihat ada problem serius soal ini, ini memang harus segera dikendalikan. Pengalaman saya dulu jadi gubernur, yang seperti ini langsung cepat ditindaklanjuti. Saya koordinasi dengan daerah lain agar stok aman, Tim TPID bergerak dan kalau tidak, maka intervensi harus dilakukan dengan operasi pasar," tegasnya.
Dari sekian banyak harga yang naik, Ganjar menyoroti terkait harga beras. Selain naik tinggi, kenaikan juga berlangsung lama, lebih dari enam bulan menurut keterangan pedagang dan masyarakat.
"Sepertinya ada hubungannya dengan produksi beras yang turun karena pupuk langka. Maka ke depan kami akan memastikan pupuk tersedia termasuk pupuk bersubsidi harus ditambah serta penyalurannya diawasi agar tepat sasaran," pungkasnya.* (aan)
Facebook Comments