USAI MENGINAP DI RUMAH WARGA, GANJAR SARAPAN BARENG PETANI SERAP ASPIRASI

Keterangan Gambar : Daya tahan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, luar biasa langsung turun mendengarkan aspirasi rakyat. Seperti saat Senin (25/12/2023) di Sragen, suami Siti Atikoh Supriyanti tersebut sarapan bareng petani sembari menyerap aspirasi. (foto: tpn ganjar mahfud)


Oleh: Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto, Editor: Rita Zoelkarnaen

indonesiapersada.id – Sragen, Jateng: Calon presiden (capres) 2024 nomor urut 03, Ganjar Pranowo melanjutkan kebiasaannya menginap di rumah warga ketika berkunjung ke sejumlah daerah di Indonesia. Kali ini, Ganjar bermalam di rumah warga di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen, Minggu (24/12/2023) malam.

Keesokan harinya, Senin (25/12/2023) Ganjar mengajak petani di desa setempat sarapan bareng. Sembari menyantap sarapan, Ganjar yang duduk lesehan di tikar mendengarkan dengan seksama setiap keluhan para petani. Petani Desa Kliwonan, Sadino, mengaku kesulitan mendapat pupuk bersubsidi di daerahnya. Ia mengatakan, hal itu disebabkan karena pendataan petani yang kurang jelas.

"Di sini petani sulit cari pupuk. Katanya, kita tidak masuk data. Padahal kita sudah mengurus dua tahun lebih belum beres," katanya, seperti dilaporkan Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto kepada redaksi www.indonesiapersada.id, kemarin.

Menurutnya, stok pupuk bersubsidi sebenarnya tersedia. Namun mereka tidak bisa membelinya lantaran tidak masuk dalam data petani penerima pupuk bersubsidi.

"Pupuknya ada, tapi kita tidak bisa beli," paparnya.

Untuk itu, ia dan para petani berharap Ganjar bisa memberikan solusi supaya petani bisa mendapatkan pupuk subsidi dengan mudah. Harapannya, petani mudah mendapatkan pupuk. Selain pupuk, ia menambahkan, ketersediaan air untuk irigasi lahan juga menjadi masalah serius di daerahnya. Pihaknya butuh sumur untuk mengatasi kelangkaan air irigasi.

Menanggapi keluhan dari petani, Ganjar Pranowo menerangkan bahwa kelangkaan pupuk bersubsidi memang terjadi di seluruh Indonesia. Sebab, pemerintah telah mengurangi kuota atau jatah pupuk bersubsidi.

"Soal pupuk bukan hanya di Jawa Tengah, tapi semua daerah di Indonesia,” ujarnya.

Ke depan, Ganjar berkomitmen akan menyelesaikan persoalan pupuk dengan memperbaiki data petani. Selain mendata jumlah petani, data luasan lahan dan komoditas juga akan diperbaiki. Dengan data yang akurat, penyaluran pupuk bersubsidi bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhannya.

"Kuota pupuk harus ditambah sesuai dengan kebutuhan petani. Selain itu, perlu juga pendampingan dari penyuluh untuk membuat pupuk alternatif. Sehingga tidak ada lagi yang namanya petani kekurangan pupuk," tuturnya.

Sedangkan permintaan sumur dari petani, Ganjar mengatakan bahwa air memang merupakan kebutuhan mendesak bagi petani.

"Mereka minta dibuatkan sumur kalau nanti jadi presiden. Tidak usah nunggu presiden terlalu lama sekarang kalau dibolehkan (tidak money politic) kita buatkan," tandasnya.* (aan)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor