
Keterangan Gambar : Jaringan Penggerak Moderasi Beragama wilayah Sumatera Barat gelar seminar sekaligus deklarasi kebangsaan penguatan moderasi beragama bersama ratusan siswa perwakilan SMA/MA/SMK se-Kota Sawahlunto, Senin (19/2/2024). Foto : Diskominfo Sawahlunto
SEMINAR DAN DEKLARASI KEBANGSAAN GENERASI MUDA SAWAHLUNTO
Kontributor : Sawahlunto FM
Editor : Edo Santiago
indonesiapersada.id - Kota Sawahlunto, Sumatera Barat : Jaringan Penggerak Moderasi Beragama (JPMB) wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menggelar seminar sekaligus deklarasi kebangsaan penguatan moderasi beragama bersama ratusan siswa perwakilan SMA/MA/SMK se-Kota Sawahlunto, Senin (19/2/2024) di aula sentra Industri Kecil Menengah (IKM) setempat. Hadir sebagai pemateri ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sawahlunto Fadlih Rifenta, Kasi Binmas Kemenag Sawahlunto Zulfahmi, Kasat Bimas Polres Sawahlunto AKP Dani Salman, serta akademisi dari Universitas Muhammadyah Khairunnas.
Koordinator JPMB Sumbar M. Hafiz Alhabsy mengungkapkan, seminar dan deklarasi adalah salah satu upaya sekaligus momentum dalam memperkuat generasi muda agar mampu merawat persatuan dan kesatuan sekaligus menciptakan tatanan hidup beragama dan berbangsa yang aman, damai dan toleran.
“Praktik moderasi beragama telah dicontohkan para founding father kita, yakni Mohammad Hatta yang memfasilitasi perubahan sila pertama Pancasila pada awal kemerdekaan,” katanya.
M. Hafiz juga menyebutkan bahwa Sawahlunto merupakan salah satu contoh terbaik di Indonesia terkait toleransi kerukunan hidup umat beragama yang sangat baik.
“Moderasi beragama bukan soal mengenyampingkan urusan agama, tetapi bagaimana kita saling menghormati kepercayaan orang lain. Agama bukan dijadikan untuk hal-hal yang negatif, namun bagaimana pemahaman bahwa agama itu mengajarkan kerukunan,” terangnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sawahlunto Ambun Kadri saat membuka kegiatan menyebut pentingnya menggandeng generasi muda dalam menguatkan moderasi beragama, di tengah gempuran informasi teknologi yang sangat berkembang saat ini. “Kemudahan akses informasi, termasuk informasi yang tidak benar atau hoax yang dapat memecah belah bangsa ini, akan dapat ditangkal melalui para generasi muda ini.”
Ambun juga menyebutkan, kebersamaan dan persatuan perlu diingatkan kepada generasi penerus bangsa, di tengah pengaruh lingkungan yang mendominasi pembentukan akhlak generasi bangsa. Sebagaimana para pendiri bangsa ini yang telah berusaha memperjuangkan bangsa dan menciptakan kebersamaan serta persatuan.
Demikian seperti dilaporkan Reporter LPPL Sawahlunto FM Sumatera Barat, dalam program siaran berita serentak berjejaring Berita Indonesia Live (BILive) edisi Selasa (20/2/2024) yang diampu oleh INDONESIAPERSADA.ID.
Sementara itu, Ketua MUI Sawahlunto Fadlih Rifenta dalam paparannya menyebut, bahwa moderasi beragama telah ada semenjak masa Nabi Muhammad SAW.
“Moderasi beragama sudah ada dan sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini kita lihat dari sikap Nabi Muhammad terhadap pamannya Abu Lahab yang tidak memeluk agama Islam, bahkan sangat membenci ajaran Islam,” terangnya.
Di akhir kegiatan, dengan dipimpin M. Hafiz, enam poin dideklarasikan peserta bersama Forkopimda. Yakni, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Poin ketiga adalah siap menguatkan toleransi untuk kerukunan umat beragama dengan menjaga citra Indonesia di luar negeri, kemudian siap melawan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan separatisme untuk menjaga keutuhan NKRI, lalu siap mencegah dan menangkal adanya paham-paham ekstrem transnasional yang dapat mengancam ideologi bangsa, dan yang terakhir siap berkontribusi, berbakti dan bertanggung jawab untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Facebook Comments