HUJAN CAMPUR ABU APG MERAPI, BPBD BOYOLALI DAN MAGELANG TURUN KE LAPANGAN

Keterangan Gambar : Situasi jalanan di sekitar Pos Pantau Gunung Merapi di Babadan Kabupaten Magelang lengang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang minta warga menjauh dari Kawasan Kali Senowo, Kali Bebeng dan Kali Lamat yang rawan banjir bandang karena puncak Merapi hujan saat memuntahkan APG. (foto: pos babadan)


Editor: Rita Zoelkarnaen

indonesiapersada.id – Magelang, Jateng: Menyusul terjadinya awan panas guguran (APG) yang dimuntahkan Gunung Merapi, Jum’at (8/12/2023) pukul 14.49 WIB, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang melakukan gerak cepat antisipatif. Sebagai upaya penanganan darurat dan kaji cepat, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Suratno, menuturkan bahwa anggotanya telah menuju ke lokasi terdampak, setelah menerima laporan dari Tim Siaga Desa (TSD) Tlogolele.

"Tim BPBD sudah menuju lokasi," jelas Suratno, sebagaimana release BNPB yang diterima redaksi www.indonesiapersada.id, Jum’at (8/12/2023) malam.

Mengingat saat terjadi APG dan hujan berlangsung dalam waktu yang sama, Suratno juga memonitor laporan dari anggotanya tersebut untuk memperhatikan keselamatan. Apabila memang belum memungkinkan mencapai lokasi karena visibility terbatas maupun kondisi cuaca yang belum dapat dipastikan, maka Suratno akan menarik mundur sementara anggota namun tetap berkoordinasi dengan tim TSD Tlogolele.

"Tim yang bergerak kami upayakan agar memperhatikan keselamatan, mengingat saat kejadian sedang terjadi hujan dan muntahan APG masih berlangsung. Kalau tidak memungkinkan ya sudah. Kita tunda namun tetap memonitor laporan dari tim TSD," jelas Suratno.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasito mengatakan bahwa hujan air bercampur abu vulkanik dirasakan di lima desa di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Tlogolele. Tim BPBD Kabupaten Magelang sudah bersiaga di sejumlah titik lokasi yang dinilai paling rawan dan berpotensi terdampak paling parah.

"Tim BPBD Kabupaten Magelang juga stand by di sejumlah lokasi," jelas Edi.

Di samping itu, Edi juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di sepanjang sungai seperti Sungai Senowo, Sungai Bebeng dan Sungai Lamat, mengingat hujan terjadi di wilayah puncak Gunung Merapi, sehingga dapat berpotensi terjadi banjir lahar dingin.

"Kami sudah mengimbau dan melarang segala aktivitas masyarakat khususnya di sepanjang aliran Sungai Senowo, Sungai Bebeng dan Sungai Lamat. Karena bisa berpotensi terjadi banjir lahar dingin," kata Edi.

Hingga siaran pers tadi malam diturunkan, belum ada laporan korban jiwa. Adapun proses kaji cepat lanjutan masih dilakukan oleh tim gabungan di lapangan, baik dari wilayah Boyolali maupun Magelang.* (rit’z)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor