GANJAR TERKENANG KAMAR KOSNYA DI JAKARTA BERDINDING TRIPLEK

Keterangan Gambar : Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Sabtu (6/1/2024) bernostalgia mengunjungi tempat kosnya dulu saat pertama datang bekerja di Jakarta, di kawasan Petojo Sabangan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. (foto: tpn gnjar mahfud)


Oleh: Pimred Berita Indonesia Live (BILive) Aan Kasianto, Editor: Rita Zoelkarnaen

indonesiapersada.id – Jakarta: Ganjar Pranowo napak tilas dan bernostalgia melihat indekos dan kantor saat kali pertama merintis kerja di Jakarta setelah lulus kuliah. Ia ditemani istri, Siti Atikoh Supriyanti disambut pemilik kos dan warga sekitar seperti keluarga sendiri, Sabtu (6/1/2024).

Dengan mengenakan kaos olahraga warna gelap, Ganjar berjalan kaki melewati gang di daerah Petojo Sabangan Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Warga setempat menyambut Ganjar bak anak yang pulang dari rantau.

Bagaimana tidak, semua warga masih mengenali akrab Capres nomor urut 3 itu. Begitu pula, Ganjar masih ingat satu per satu nama warga yang mukim di sekitar indekosnya. Misalnya Rosali, pemilik kos yang biasa dipanggil Bu Ros dan Engkar, perempuan yang sering membantu mencuci baju saat itu.

"Ini Ibu Ros yang punya kos dan ini Engkar, yang bantu saya cuci baju," ujar Ganjar seperti dilaporkan Pimred Berita Indonesia Live (BILive) kepada redaksi www.indonesiapersada.id kemarin (6/1/2024).

Lalu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu melihat rumah kos yang sudah banyak berubah. Dulu, kos masih berdinding kayu triplek sekarang sudah tembok.

"Dulu itu pembatasnya triplek. Ukurannya 2x5 meter persegi, jadi kalau kaki selonjor itu habis. Satu bulan Rp 50 ribu," tuturnya.

Ia menceritakan, menempati kos itu selama kurang lebih 4 tahun sejak 1997. Selama itu pula, Ganjar jalan kaki sekitar 500 meter tiap berangkat dan pulang kerja di sebuah perusahaan konsultan. Kantor tempatnya bekerja baru dibangun dan perusahaannya pun baru dirintis.

Politikus berambut putih itu juga mengenang peristiwa tahun 1998 di mana terjadi kerusuhan besar di Jakarta. Banyak orang berlarian, hingga masuk ke tengah kampung. Gang masuk ke perkampungan ramai waktu peristiwa Reformasi 1998.

Usai bernostalgia bersama warga sekitar indekosnya, Ganjar kemudian berjalan kaki menuju tempat kantornya dulu. Hanya saja, saat ini telah berubah menjadi toko modern. Seraya menunjuk bekas kantor tempatnya bekerja dulu, Ganjar mengatakan bahwa paku – paku untuk memasang AC pendingin ruangan dulu dirinya sendiri yang memasang.

Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu berbagi tips kepada anak muda yang ingin merintis karir di Jakarta atau daerah lain, tetap semangat berjuang.

"Waktu itu gaji saya Rp 350 ribu, ya ngenes (prihatin – red) aslinya. Jadi kebutuhan makan harus diatur, jangan cari yang mahal. Pesannya berjuang, belajar memanajemen, dan jangan mengeluh," ungkapnya.

Sementara, Ibu Ros mengatakan bahwa Ganjar adalah anak yang baik dan ramah dengan warga sekitar kos. Sehingga, Ganjar sudah dianggap sebagai keluarga sendiri. Dari sekian tahun, menurutnya, sikap sopan santun Ganjar tidak berubah.

"Orangnya baik, ramah dan sering kumpul warga di sini. Ya ini seperti pulang, dia seperti keluarga sendiri. Orangnya sopan dan baik. Dari dulu orangnya baik," ungkapnya.* (aan)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Slot Gacor